PBNW Minta Golkar Beri Klarifikasi

Syamsu Rijal (DOK/RADAR LOMBOK)

MATARAM–Pengurus Besar Nahdlatul Wathan (PBNW) meminta kepada Golkar agar secepatnya melakukan klarifikasi terhadap pencatutan sejumlah kader NW dalam keanggotaan di sistem informasi parpol (Sipol).

Pasalnya, secara organisasi, afiliasi politik NW di bawah Ketua Umum PBNW TGKH Zainuddin Atsani adalah ke Gerindra. Itu dibuktikan dengan direstuinya sejumlah kader terbaik NW untuk masuk di kepengurusan DPD Gerindra NTB. “Kita berharap Golkar segera melakukan klarifikasi terkait hal itu ke KPU dan Bawaslu,” kata Wakil Sekretaris Jenderal PBNW Syamsu Rijal, kemarin.

Diungkapkan, selain tiga nama kader NW yang dicatut dalam Sipol, pihaknya juga menemukan ada empat pengurus PBNW dimasukkan dalam keanggotaan Golkar di Sipol, yakni Hj Sitti Raehanun Zainuddin Abdul Madjid, KH Lalu Gede Zainuddin Atsani, TGH Lalu Gede Muhammad Khairul Fatihin dan TGH Mustamin Hafifi. “Beliau-beliau ini tidak pernah dikonfirmasi sebelumnya oleh siapa pun dan pihak manapun terkait keanggotaan di Partai Golkar tersebut,” lugasnya.

Baca Juga :  Kebakaran MT Kristin Bukan Kelalaian Manusia

Syamsu Rijal juga mempertanyakan pernyataan yang disampaikan Ketua Bidang Hukum DPD Golkar NTB Benny Bakari di media yang menyatakan, mustahil mendapat data kalau tidak diserahkan oleh pemilik. “Mohon agar bisa dibuktikan siapa yang menyerahkan dan di mana diserahkan agar informasi yang disampaikan menjadi terang dan jelas,” tegasnya.

Tetapi yang jelas lanjut Rijal, empat pengurus PBNW itu, tak pernah di konfirmasi sebelumnya oleh siapapun dan pihak manapun terkait keanggotaan di Golkar. Sebab itu, ia menilai apa yang disampaikan Benny Bakari tidak memiliki dasar hukum yang jelas dan kuat.

Dikonfirmasi terkait hal tersebut, Benny mengaku, penginputan data keanggotaan di Sipol KPU oleh Golkar sudah melalui mekanisme mengacu kepada database yang sudah terverifikasi. Di antaranya, dengan penerbitan kartu tanda anggota (KTA).

Baca Juga :  Sumber Anggaran MXGP Samota Disoal

Penerbitan KTA itu diawali dengan pernyataan resmi dan ditandatangani langsung dari yang bersangkutan dengan mengisi form untuk kesediaan secara sukarela menjadi anggota Golkar. “Mustahil kami mendapatkan data, kalau data itu tidak diserahkan pemilik,” katanya.

Ditegaskan Benny, proses menjadi anggota Golkar tidak gampang. Harus mau dan mengisi form kesediaan menjadi anggota, serta menyerahkan salinan identitas yang diperlukan. Sebab itu, ia menilai terinputnya data sejumlah kader NW di Sipol Golkar, diduga lantaran mereka pernah mendaftar dan mengisi form kesediaan sebagai anggota Golkar.

Untuk mengetahui apakah kader itu pernah mendaftar di DPD atau DPP, maka cukup dengan mengentri identitas nomor anggota KTA-nya. “Bisa dicek lewat entri identitas keanggotaan. Lewat mana mereka daftar,” tegasnya. (yan/*)

Komentar Anda