Pathul Bahri: Forum BPD Jangan Jadi Alat Politik

Forum BPD Jangan Jadi Alat Politik
MEMBUKA: Wakil Bupati Lombok Tengah, Lalu Pathul Bahri, saat membuka kegiatan Musda BPD, Sabtu kemarin (22/9).( M.HAERUDDIN/RADAR LOMBOK)

PRAYA—Badan Permusyawarahan Desa (BPD) Lombok Tengah (Loteng) membuat Forum, sekaligus melaksanakan Musyawarah Daerah (Musda) untuk menentukan ketuanya. Tujuan forum ini adalah untuk bagaimana memberikan kontribusi terhadap pembangunan yang ada di daerah tersebut.

Wakil Bupati Lombok Tengah, Lalu Pathul Bahri menegaskan, pihaknya sangat mengapresiasi keberadaan Forum BPD tersebut. Kedepan keberadaan forum ini diharapkan bisa bermanfaat bagi pembangunan daerah.

“Sebelum kegiatan ini berlangsung. Saya sudah ingatkan kepada panitia, agar jangan jadikan forum ini sebagai forum politik. Karena jika itu dilakukan, maka keberadaan Forum BPD ini tidak akan bertahan lama,” tegas Pathul Bahri, saat membuka kegiatan di Aula Dakwah Masjid Agung Praya, Sabtu kemarin (22/9).

Terlebih, para anggota BPD ini terdiri dari ratusan desa yang tentunya memiliki karakter yang berbeda-beda. Sehingga kedepan pihaknya meminta kepada forum untuk lebih bersinergi dengan pihak desa dan Pemda dalam melakukan pembangunan. “Forum ini bisa membangun koperasi dan unit usaha lainnya. Dan hal itu saya kira lebih bagus dengan melihat berbagai kemajuan yang ada saat ini,” tambahnya.

Disampaikan Wabup, Lombok Tengah terdiri dari 1832 dusun ,139 desa, dan 12 kecamatan, dengan jumlah penduduk yang cukup besar. Dimana semua pembangunan cukup pesat. Terlebih setelah dicanangkan KEK Mandalika oleh pemerintah pusat sebagai program prioritas, sehingga pembangunan sektor pariwisata mulai digarap.

“Adanya sirkuit MotoGP di KEK Mandalika, akan meningkatkan perekonomian masyarakat. Apalagi nanti wisatawan mancanegara akan banyak berkunjung. Dan memang peningkatan PAD kita saat ini mengalami peningkatan yang cukup besar,” terang Wabup.

Sementara itu, Ketua Panitia Musda BPD Lombok Tengah, Yubaer menegaskan, kegiatan yang dilakukan semata-mata agar kedepan BPD bisa tetap eksis di Lombok Tengah. Terlebih keberadaannya saat ini banyak yang kurang mendapatkan perhatian, meskipun telah banyak memberikan kontribusi bagi daerah.

“Kami hadir dan membuat forum karena memiliki nasib yang sama. Ada, tapi tidak ada. Padahal kedepan kami akan terus bersinergi dalam membangun desa bersama pemerintah desa. Dan memang, keberadaan BPD saat ini terancam dengan adanya berbagai macam regulasi,” ungkap Yubaer.

Pria yang juga Ketua BPD Jago ini menambahkan, keberadaan BPD kedepan akan sangat membantu pemerintah desa dalam menjalankan berbagai program yang ada. BPD akan memberikan masukan pembangunan dengan cara yang baik kepada Pemdes. “Kedepan kita akan selalu menjadi sahabat bagi desa, dengan selalu bersinergi untuk membangun desa,” tegasnya. (met)

Komentar Anda