Paska Gempa, Aktivitas Ekonomi Masih Lumpuh

Paska Gempa, Aktivitas Ekonomi Masih Lumpuh
Suasana Lombok Epicentrum Mall nampak sepi tidak ada aktivitas, paska gempa bumi, Minggu malam (5/8). (DEVI HANDAYANI/RADAR LOMBOK)

MATARAM – Bencana gempa bumi yang memporak-porandakan sebagian wilayah Lombok, Minggu malam (5/8) dengan daerah terparah menjadi korban adalah Lombok Utara berdampak besar terhadap perekonomian Provinsi Nusa Tenggara Barat. Pasalnya, sebagian besar toko penjual kebutuhan pokok lebih memilih tidak beraktivitas membuka toko.

Para pengusaha ini masih trauma dengan kejadian gempa berkekuatan 7,0 skala richter (SR) yang juga dirasakan oleh warga Kota Mataram. bahkan tak sedikit, bangunan di Kota Mataram ikut rusak berat. Begitu juga dengan para karyawan toko menjual bahan pokok masih enggan dan takut untuk masuk bekerja. Selain itu, muncul juga kekhawatiran dari para pelaku usaha adanya isu merebaknya kasus perampokan dan pencurian hingga penjarahan, paska gempa bencana.

BACA JUGA: Polisi Usut Penyebar Isu Maling

Seperti yang terlihat di sejumlah pusat pertokoan ACC Ampenan, yang menjualan berbagai kebutuhan bahan pokok sebagian besar tutup. Begitu juga di kompleks pertokoan di Kebon Roek, Ampenan juga sebagian besarnya tutup. Bahkan, pusat perbelanjaan seperti Lombok Epicentrum Mall, Mataram Mall dan sejumlah super market seperti Ruby juga ikut nutup. Sehingga menyebabkan aktivitas ekonomi lumpuh paska gempa yang mengguncang Lombok, Minggu malam (5/8).

“Liburkan, takut nanti kalau ada kejadian lagi, belum tau sampai kapan,” ujar salah satu karyawan toko di LEM, Irma, Selasa kemarin (7/8).

Baca Juga :  Korban Gempa Menjerit Minta Bantuan

Aktivitas lumpuh juga terjadi di pertokoan yang ada di kawasan Cakranegara, termasuk di Mataram Mall, nampak sepi tidak ada aktivitas. Para karyawan lebih memilih menenangkan diri paska merasakan langsung guncangan hebat, ketika mereka sedang jam kerja. Selain itu, pihak pengusaha juga belum memberikan kepastian kapan mereka mulai membuka aktivitas toko mereka.

“Masih belum ada info dari atasan kapan masuknya. Karena belum ada yang tahu kondisi toko seperti apa,”tutur karyawan toko baju Appolo, Khusnul.

Sementara itu, Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) NTBm Ni Ketut Wolini membenarkan saat ini ekonomi NTB tengah melemah pasca gempa. Wolini mengaku terus memantau beberapa toko-toko yang tutup dan memberikan dukungan serta memberikan perhatian kepada pengusaha agar dapat kembali membuka tokonya.

BACA JUGA: Cerita Korban Selamat Tertimpa Runtuhan Masjid Jabbal Nur Lading-Lading

“Kami dari Apindo NTB terus memantau pengusaha, mulai dari Ampenan sampai Cakra kita cek semua, “ tutur Wolini, Selasa kemarin (7/8).

Menurut Wolini, pihaknya memberikan perhatian dan dorongan kepada pengusaha untuk tetap melanjutkan usaha mereka. Meskipun banyak diantaranya masih merasa takut untuk membuka kembali toko, karena kondisi belum kondusif. Selain itu, daya beli masyarakat paska gempa juga semakin meningkat.

Baca Juga :  Isi Parsel Diminta Akomodir Produk UMKM

Wolini mengatakan, jika terjadinya penurunan ekooim karena dampak gempa tidak akan berlangsung lama, dan perekonomian NTB akan segera kembali pulih bangkit. Jika sudah banyak toko buka, maka ekonomi tidak akan melemah dan diperkirakan kembali normal dalam waktu dekat ini, karena banyak masyarakat membutuhkan kebutuhan pokok dan lainnya.

“Kejadian ini mungkin hanya 4 hari saja dan nanti akan kembali normal lagi,” ucapnya.

Sementara itu Ketua Kamar Dagangan (Kadin) NTB, Hery Prihatin mengatakan bencana alam ini tidak dapat di prediksi dan juga merupakan siklus alam yang sering terjadi. Jadi tidak bisa menyalahkan alam, karena perekonomian melemah dapat sebagai acuan untuk para pengusaha bangkit lagi.

BACA JUGA: Jumlah Korban Terus Bertambah, Gempa Susulan Perlu Diwaspadai

“Ya kita terima saja, yang penting bagaimana mereka ini bangkit lagi,” ujar Hery. Hery berharap para pengusaha dapat mengambil sisi positif dari kejadian gempa bumi ini, sebagai bentuk kebangkitan kembali dan berbenah dari apa saja yang kurang seperti di pariwisata dimana dapat melihat dari segi fasilitasnya. “Kita berharap ekonomi NTB segera pulih, paska gempam,” pungkasnya. (cr-dev/cr-isn)

Komentar Anda