Pasien Covid Banyak Meninggal, RSUD Minta Dievaluasi

VAKSIN: Tim medis saat melakukan vaksin untuk mencegah penularan Covid-19, kemarin (M HAERUDDIN/RADAR LOMBOK)

PRAYAJumlah pasien Covid-19 di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Praya terus mengalami peningkatan. Bahkan tran pasien Covid-19 yang meninggal juga masih terus terjadi. Hal inilah yang membuat pihak RSUD Praya untuk diminta untuk dilakukan evaluasi pelayanan.

Humas RSUD Praya, dr Yudha Permana menyebutkan, dalam kurun waktu empat hari ini ada empat pasien Covid-19 yang meninggal. Pihaknya mengusulkan agar pelayanan di RSUD Praya segara dievaluasi untuk menggebrak upaya penanggulangan Covid-19. “Masyarakat abai di mana-mana dan pasien tidak pernah berhenti masuk dan kondisi sudah jelek rata-rata. Dari tanggal 10 sampai 14 Maret, empat pasien wafat. Makanya kita usulkan akan evaluasi pelayanan RSUD Praya,” usul dr Yudha Permana kepada Radar Lombok, Minggu (14/3).

Selama ini, pihaknya sudah berusaha semaksimal dan sebaik mungkin dengan memanfaatkan fasilitas yang ada. “Kita sudah berusaha maksimal dengan memanfaatkan fasilitas yang kita punya. Tapi memang fasilitas yang ada tidak sempurna tidak seperti di rumah sakit lainnya,” tambahnya.

Baca Juga :  Rapid Tes, Anggota Dewan Reaktif

Yudha juga menegaskan, sembari melakukan pelayanan dengan memanfaatkan fasilitas yang ada saat ini, pihaknya juga sedang melakukan evaluasi kebutuhan-kebutuhan yang lebih menunjang. “Ini bentuk pertanggungjawaban kita, makanya kita akan lakukan evaluasi yakni dengan audit internal. Jadi kalau ada yang kurang baik akan kita perbaiki dan yang baik akan kita pertahankan,” tambahnya.

Pelayanan yang dimaksud yakni khusus untuk Covid-19, karena pelayanan di ruang isolasi harus bagus dan ini di luar konteks pelayanan  RSUD secara umumnya. “Perlu juga adanya gebrakan karena kita meliat penanggulangan Covid-19 tingkat kabupaten. Banyak sekali masyarakat yang berkumpul tanpa memakai masker, tidak ada yang mengingatkan mereka,” sesalnya.

Baca Juga :  Wagub Minta Protokol Kesehatan Diperketat di Destinasi Pariwisata

Secara pribadi, pihaknya menyoroti berbagai pelanggaran prokes selama ini, sehingga angka Covid-19 melambung tinggi. Bahkan nyongkolan misalnya saat ini mulai marak tanpa adanya pengetatan prokes. “Jadi tolong disuarakan bahwa ini terjadi lonjakan kasus di RSUD Praya. Setiap hari ada saja pasien bahkan ada beberapa yang rujukan terpaksa kita tunda dulu. Jadi kita akan evaluasi pelayanan di RSUD Praya tapi minta tolong juga evaluasi penanganan Covid-19 di tingkat kabupaten,” tegasnya.

Yudha menambahkan, pihaknya masih kekurangan ventilator dan alat untuk penunjang trapi oksigen yang baik untuk tindakan HFNC termasuk kekurangan ventilitator untuk mempilterasi udara. “Termasuk alat-alat emergensi yang lain sangat kita butuhkan. Oksigen mobaile juga sangat kita butuhkan,” terangnya. (met)

Komentar Anda