Pasien Asal China Tidak Lagi Diisolasi

Dr Zulkieflimansyah
Dr Zulkieflimansyah.(AZWAR ZAMHURI/RADAR LOMBOK)

MATARAM – Virus corona menjadi ancaman bagi bangsa Indonesia. Tidak terkecuali bagi Provinsi NTB, yang merupakan daerah tujuan wisata. Isu virus corona bisa mengganggu sektor pariwisata. 

Gubernur NTB Dr Zulkieflimansyah menegaskan, Pemerintah daerah sudah siap menghadapi virus asal negara China tersebut. Namun dirinya tetap berharap, virus corona tidak sampai masuk ke NTB. “Kita Nusa Tenggara Barat sudah siap hadapi virus corona. Tapi kita berdoa mudah-mudahan virus corona tidak sampai ke tempat kita,” ujar gubernur, kemarin (30/1).

Menurut gubernur, virus corona bukan hanya membahayakan. Namun juga bisa membuat gaduh daerah. Hal itulah yang tidak diinginkan orang nomor satu di NTB ini. Meski tidak menginginkan virus corona masuk NTB, namun prediksi kemungkinan terburuk harus tetap dijadikan atensi. “Bagaimanapun kita tidak mau daerah kita gaduh. Dikes, RSUP, siap menghadapi kemungkinan terburuk. Mudah mudahan kemungkinan terburuk tidak terjadi,” katanya. 

Gubernur sendiri, telah mengeluarkan Surat Edaran (SE) nomor 443/43/KESRA dalam menghadapi virus yang telah menelan korban jiwa di negara lain itu. SE dikeluarkan sebagai langkah antisipasi. Melalui SE, gubernur mengimbau masyarakat agar tetap meningkatkan kewaspadaan terkait dengan merebaknya virus corona yang sudah menyebar ke beberapa negara lain. “Sebagai bentuk kewaspadaan, masyarakat diharapkan untuk tetap tenang dan menjaga kesehatan,” katanya. 

Pola hidup bersih dan sehat harus ditingkatkan. Seperti cuci tangan menggunakan sabun, konsumsi makanan berimbang, aktifitas fisik terus dilakukan, istrahat yang cukup, serta menggunakan masker. Apabila mengalami demam, batuk dan susah bernafas, harus segera ke fasilitas kesehatan terdekat. 

Diakui gubernur, penyebaran virus corona merupakan kejadian yang tidak dapat diprediksi. Oleh karena itu, para pelaku usaha perhotelan dan penyedia akomodasi yang ada di NTB untuk tidak mengenakan biaya pembatalan atau Cancellation fee terhadap agen perjalanan wisatawan Cina. “Bagi agen perjalanan wisatawan Cina yang sudah membayar down payment kepada hotel atau penyedia akomodasi, dapat menggunakan down payment dimaksud untuk kunjungan yang akan datang,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua tim yang menangani pasien asal China yang sempat dicurigai terkena virus corona, dr Nyoman wisajaya Kusuma menyampaikan, saat ini pasien bayi tersebut sudah tidak dirawat di ruangan isolasi lagi. “Atas permintaan keluarga dan dokter yang merawat, karena kondisinya membaik, sudah diizinkan keluar dari ruang isolasi sore ini,” terang Nyoman Wisajaya yang juga Kepala bidang (Kabid) Pelayanan Medis RSUP NTB, Kamis (30/1).

Hasil laboratorium pasien asal China tersebut belum juga diterima pihak rumah sakit. Namun berdasarkan analisa kesehatan, pasien sudah dipastikan aman sehingga dipindah ke Graha Mandalika. Kondisi bayi masih dalam pengawasan dan perawatan. Namun sudah tidak perlu dikhawatirkan lagi. “Sekarang tidak batuk, makan minum biasa, suhunya normal 36,5 derajat celcius. Obat minum dilanjutkan. Untuk hasil konfirmasi lab dari Litbangkes Jakarta, masih kita tunggu karena hari ini masih dilakukan pemeriksaan,” katanya. (zwr) 

Komentar Anda