Pasca MotoGP, Tingkat Hunian Kamar Hotel Terjun Bebas

HOTEL MATARAM : Salah satu hotel di Mataram saat MotoGP Mandalika okupansi 100 persen. RATNA / RADAR LOMBOK)

MATARAM – Perhelatan balap motor internasional MotoGP Mandalika udah usai. Kini mulai berdampak pada tingkat hunian kamar hotel yang anjlok dari sebelumnya pada periode 18 -21 Maret 2022,hampir 100 persen hotel bintang full terisi.

“Kalau dibandingkan dengan tingkat hunian kamar hotel pas  MotoGP Mandalika,  turunnya bisa dibilang terjun  bebas,”  ungkap Ketua Dewan Kehormatan Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) NTB, I Gusti Lanang Putra, kepada Radar Lombok, kemarin.

Dikatakannya, dari puluhan ribu tingkat keterisian kamar hotel saat seri MotoGP Mandaloka berlangsung, baik hotel di kawasan Mandalika Lombok Tengah, Kota Mataram hingga Senggigi. Terjadi penurunan okupansi kamar hotel mencapai 70 persen. Sebab sebagian besar penghuni kamar hotel adalah wisatawan luar daerah yang sudah kembali pulang usai gelaran MotoGP Mandalika berakhir.

Baca Juga :  RUPS PLN: Sah! Pemerintah Terima Laporan PLN, Apresiasi Capaian Kinerja Terbaik Sepanjang Sejarah

“Sekarang ini tingkat hunia kamar hotel baru 20 hingga 30 persen, sebagian besar dihuni oleh tamu domestik,” sebutnya .

Kendati demikian, Lanang berharap kedepannya pariwisata di NTB makin menggeliat. Mengingat dampak positif yang diberikan event balap internasional MotoGP tersebut sangat terasa, terutama dirasakan oleh pengusaha penginapan. Dimana banyak wisatawan yang datang, ntuk mengisi kamar-kamar hotel yang sebelumnya sepi diisi tamu akibat pandemi Covid-19.

“Event MotoGP Mandalika sebagai ajang promosi untuk pariwisata di Lombok, sehingga dikenal tidak hanya Indonesia  tapi juga mancanegara, sehingga banyak wisatawan yang datang,” ujarnya.

Mengenai dampak suksesnya perhelatan MotoGP Mandalika bagi investasi bisnis perhotelan di Lombok, Lanang belum bisa memproyeksikan akan  berimbas pada investasi perhotelan di NTB. Sebab event MotoGP Mandalika merupakan gelaran tahunan, sehingga hanya akan mendatangkan keuntungan jangka pendek.

Baca Juga :  Kejati NTB Siap Kawal Tiga Paket Proyek Infrastruktur Kelistrikan PLN UIP Nusra

“Namanya pengusaha itu akan selalu berhitung cermat. Event MotoGP Mandalika hanya digelar 3 hari dalam setahun, terus sisanya bagaimana dan itu jadi pertanyaan. Setiap uang yang dikeluarkan Investor, baik jangka pendek maupun jangka panjang. Semua itu diperhitungkan,” ucapnya.

Menurut Lanang, meski banyak event olahraga Internasional yang akan digelar di Sirkuit Mandalika Lombok, tidak bisa disamakan angka kunjungan wisatawan saat gelaran MotoGP Mandalika,  dikarenakan peminat atau penggemar event MotoGP datang dari semua kalangan.  Sementara event akbar, seperti balap F1 dan lainnya hanya dikalangan tertentu.

”Investor akan memperhitungkan berapa jumlah hotel dan rata-rata tingkat hunian maupun lama menginap di Lombok. Semua dipertimbangkan, kalau masih dirasakan kurang menguntungkan ya, kan tidak mungkin berinvestasi,” tutupnya. (cr-rat)

Komentar Anda