Pasca Banjir, Lobar Hanya Usulkan Perbaikan Beronjong

Ilustrasi Banjir
Ilustrasi Banjir

GIRI MENANG-Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lombok Barat mengajukan usulan bantuan ke Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) berkaitan dengan penanganan banji yang melanda empat dusun di Desa Labuan Tereng Kecamatan Lembar yang terjadi 27 Maret 2017 lalu. BPBD pun saat ini tengah menanti kapan BNPB akan menggelontorkan anggaran untuk itu.

Kepala BPBD Lobar H. Moh. Najib menegaskan, anggaran yang diiusulkan tersebut hanya untuk perbaikan beronjong yang menjadi tanggul Eat Tibu. Di mana rusaknya beronjong ini diketahui menjadi akar permasalahan banjir tersebut terjadi. “Lokasi beronjong yang kita usulkan diperbaiki ini ada di tiga titik. Total anggaran yang diusulkan Rp 1,5 miliar,” ungkapnya, Jumat (26/5).

Ditegaskan Najib, yang diajukan ke BNPB hanya beronjong tersebut, bukan perbaikan kerusakan rumah penduduk ataupun kerusakan kantor milik pemerintah. Selain memang berdasarkan pendataan terakhir, rumah yang benar-benar rusak itu hanya satu unit. Itu nanti bisa diberikan bantuan berupa semen, seng dan material lainnya. “Karena kita terbatas anggaran juga,” ungkapnya.

Kemudian untuk kerusakan rumah lain, lebih kepada kerusakan tembok pagar, dan itu belum bisa dibantu perbaikannya. Apalagi jika yang rusak tersebut adalah tembok pagar kantor pemerintahan seperti kantor desa. Yang itu ada anggaran sendiri dari desa. “Jadi akar permasalahan banjir itu yang kita perbaiki dulu. Akarnya, kerusakan tiga beronjong tadi. Semoga dalam waktu dekat ada kabar dari BNPB, karena sangat banyak daerah di Indonesia yang juga mengalami bencana,” jelasnya.

Lebih lanjut ditambahkannya, pengajuan ke pusat ini, bukan hanya dilakukan BPBD, melainkan juga oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Lobar. Bedanya Dinas PUPR mengajukan perbaikan tiga beronjong tersebut ke Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Inilah bentuk keseriusan Pemkab Lobar dalam mempercepat penanggulangan pasca bencana banjir. “Jadi kesepakatannya, siapa-siapa yang lebih cepat cair. Kalau yang di Dinas PU lebih cepat, ya kita gunakan itu. Tidak menunggu lagi yang dari BNPB,” tandasnya. (zul)