Pasar Seni Sesela Sepi Pengunjung

GIRI MENANG—Sejak beroperasi tahun 2011 lalu, Pasar Seni Sesela, Kecamatan Gunung Sari, Kabupaten Lombok Barat (Lobar), jarang sekali dikunjungi para wisatawan.

“Sejak dibuka sampai sekarang, Pasar Seni Sesela selalu sepi pengunjung. Bayangkan, dalam sebulan tamu yang berkunjung paling hanya dua atau tiga wisatawan saja,” keluh Kepala Desa (Kades) Sesela, Asmuni, ketika dijumpai Radar Lombok, Jumat kemarin (20/5).

Kenyataan ini tentu berbanding terbalik dengan geliat sektor kepariwisataan NTB, khususnya di Pulau Lombok yang kini sudah mulai ramai dikunjungi para wisatawan. Namun anehnya, tidak ada tamu yang berminat untuk berkunjung ke Pasar Seni Sesela.

Sebagai Kades, Asmuni mengaku telah melakukan berbagai upaya agar Pasar Seni Sesela ramai dikunjungi wisatawan. Salah satunya yaitu dengan rutin menggelar berbagai atraksi kesenian dan budaya tradisional, untuk menyambut tamu yang datang. Termasuk meminta bantuan Pemda Lobar.

Baca Juga :  TPS Pasar Pagesangan Ditutup

“Namun hasilnya tetap saja belum memuaskan. Karena selama ini yang membantu mengembangkan Pasar Seni Sesela baru hanya Disperindag Lobar saja. Sementara dinas lain seperti Dinas Pariwisata belum berbuat. Seharusnya Dinas Pariwisata selaku pengembang wisata yang paling intens membantu. Tapi ini tidak,” ujarnya.

Dipaparkan, Dinas Pariwisata Lobar sendiri sejauh ini dapat dikatakan tidak pernah menyentuh, atau membantu mengembangkan Pasar Seni Sesela,dan terkesan hanya menonton dari jauh saja. “Saya sendiri bingung, kok malah Disperindag yang paling sering membantu, bukannya Dinas Pariwisata. Seharusnya kan dia yang paling banyak turun tangan,” ungkapnya.

Kedepan Kades berharap kepada pemerintah, untuk memfasilitasi masyarakat, seperti memberikan pelatihan-pelatihan agar bisa meningkatkan kualitas produksi. Selain itu dia juga berharap kepada Dinas Kebersihan, agar membantu dalam hal kebersihan lingkungan. Tidak seperti yang saat ini terjadi, hanya dilkukan dengan swadaya oleh masyarakat saja.

Baca Juga :  Hari Pertama Puasa, Harga Sembako Masih Tinggi

Terpisah, Iwan, selaku pengelola Pasar Seni Sesela, mengaku telah banyak melakukan terobosan untuk menarik perhatian wisatawan berkunjung. Caranya, yaitu bekerjasama dengan travel agent dan guide (pemandu wisata). Selain itu, pihaknya juga telah membuat website, dan menyebar brosur ke hotel-hotel dan restaurant yang biasa dikunjungi para tamu.

Iwan juga berharap banyak peran Dinas Pariwisata Lobar, untuk mempromosikan Pasar Seni Sesela, agar bisa kembali ramai seperti pada masa lalu, yaitu ketika sektor pariwisata baru dikenal di Lombok tahun 1980-an. “Sejak berdirinya Pasar Seni Sesela, Dinas Pariwisata Lobar hanya pernah menyumbang bak sampah dan pos untuk para guide saja. Bahkan pos yang dibangun Dinas Pariwisata Lobar, sampai saat ini juga belum beroperasi,” tambahnya. (cr-wan)

Komentar Anda