Pasangan NADI Menguasai Debat Perdana Pilkada KLU

PASLON: Paslon nomor urut 2 Pilkada Kabupaten Lombok Utara, Najmul-Suardi (NADI), foto bersama usai debat perdana, Rabu malam (18/11/2020). (ist for radarlombok.co.id)

TANJUNG-Pasangan Calon Bupati dan Calon Wakil Bupati Lombok Utara Nomor Urut 2, H Najmul Akhyar dan H Suardi (NADI) mampu menguasai panggung Debat Publik Perdana Pilkada Lombok Utara, yang digelar KPU KLU, Rabu malam (18/11/2020), di Hotel Medana Bay Marina, Lombok Utara.

Debat perdana Pilkada KLU mengangkat tema utama tentang Kesejahteraan Mayarakat, Pelayanan Publik, dan Strategi Memajukan Daerah, diikuti dua pasangan yang bertarung di Pilkada KLU, Najmul – Suardi (NADI) dan Johan – Danny (JODA).

Seperti diperkirakan sebelumnya battle duel antar dua pasangan calon pemimpin daerah ini, berlangsung seru. Tak sekadar memaparkan visi-misi dan gagasan, kedua paslon juga saling mengkritisi, menyerang dan bertahan, terutama pada sesi paslon bertanya paslon menjawab.

Dalam panggung debat NADI tampil elegan dan percaya diri. Najmul Akhyar tampil piawai tanpa membaca teks di seluruh dari enam sesi debat.

Bupati Petahana ini mampu mengeksplore keberhasilan-keberhasilan program Pemda KLU yang selama ini berjalan baik.

Salah satu contoh misalnya di bidang administrasi kependudukan. Progres KLU sangat membanggakan dibanding daerah lain. Pelayanan akta kelahiran bisa langsung terbit beberapa saat setelah persalinan.

Sistem pelayanan publik yang sudah berbasis digital, juga memacu pertumbuhan minat invetasi di Lombok Utara. Hal ini sangat membantu pembangunan daerah, karena Lombok Utara menempatkan sektor Pariwisata sebagai sektor unggulan selain sektor pertanian terpadu secara luas.

“Bagi NADI optimalisasi pelayana publik adalah kewajiban utama. Semua pembangunan yang ada harus dihajadkan untuk kepentingan publik, kepentingan masyarakat. Ini yang selalu kami ikhtiarkan,” papar Najmul.

Secara keseluruhan, jalannya debat publik perdana Pilkada KLU mampu menggambarkan visi dan misi kedua calon, baik NADI maupun JODA. Namun, dari sisi psikologis, kepercayaan diri, dan penguasaan materi, NADI nampak unggul.

Kepiawaian komunikasi publik Najmul juga diimbangi dengan Calon Wakil Bupari, Suardi. Keduanya mampu memaparkan gagasan dengan gamblang sejak sesi pemaparan Visi-Misi, Pendalaman Visi-Misi, Publik Bertanya Paslon Menjawab, Paslon Bertanya Paslon Menjawab, hingga sesi closing statement.

Debat publik perdana Pilkada KLU dinilai menjadi wadah pencerahan dan pengenalan gagasan yang utuh dari masing-masing paslon untuk masyarakat KLU.

Pengamat Komunikasi Politik UIN Mataram, Dr Kadri MSi mengatakan, serunya debat pilkada KLU sudah diperkirakan. Selain karena hanya dua paslon yang bertarung, juga karena gagasan dan ide-ide segar yang muncul dari kedua paslon.

Namun demikian, Kadri menilai dari perjalanan debat tersebut, paslon NADI mampu menguasai panggung.

“Pak Najmul menguasai panggung debat dengan kemampuannya memaparkan visi, misi, dan program tanpa teks, mulai dari segmen pertama hingga segmen keenam, pernyataan penutup,” kata Kadri, Kamis (19/11/2020).

Alumnus Program Doktor Ilmu Komunikasi Unpad ini mengatakan, pasangan NADI juga mampu menjawab setiap kritik yang disampaikan oleh pasangan JODA dengan argumen dan jawaban yang berbasis yang dilengkapi dengan aturan-aturan hukum yang relefan.

“Oleh karena itu layak bila pasangan NADI disebut menguasai panggung debat perdana ini,” imbuhnya.

Keunggulan pasangan NADI menurut Dr. Kadri tidak hanya ditunjukkan oleh Najmul, tetapi juga Suardi sebagai calon Wakil Bupati.

“Pak Suardi juga menunjukkan performa yang baik, terutama saat sesi debat antarcalon Wakil Bupati. Menurut saya, pak Suhardi lebih menguasai persoalan manajemen birokrasi dari pada Pak Dani,” tandasnya.

Menurut dia, Suardi juga pintar memilih pertanyaan yang dijadikan sebagai bahan debat dengan Dani. “Pengalamannya sebagai Sekda menjadi modal bagi Pak Suhardi untuk menguasai persoalan manajemen birokrasi,” katanya.

Sementara, pasangan JODA dinilai Kadri juga tampil optimal. Ia mengatakan bahwa pasangan JODA bisa berbagi tugas dengan baik antara Calon Bupati dengan Calon Wakil Bupati, di mana setiap segmen debat mereka menerapkan strategi menyerang.

“Memilih strategi debat dengan pola menyerang adalah lumrah dilakukan oleh setiap penantang seperti pasangan JODA. Namun saya melihat hampir setiap serangan yang dilakukan oleh pasangan JODA selalu dijawab dengan tegas, argumentatif, dan menggunakan data oleh pasangan NADI,” urai Kadri

Dr Kadri mengapresiasi KPU Lombok Utara dan tim Debat yang telah mendesain acara debat yang sangat menarik sehingga nuansa debat sangat kental terlihat.

“Debat perdana Pilkada KLU sangat menarik karena disiapkan sesi debat terpisah antar calon Bupati dan antar calon Wakil Bupati. KPU dan tim Debat sangat pintar mendesain acara debat sehingga masyarakat KLU benar-benar bisa menyaksikan siapa di antara pasangan calon yang memiliki kemampuan dan visi yang baik dalam membangun KLU ke depan,” pungkasnya. (gt)

Komentar Anda