Pasangan Muda-mudi Dilarang ke Sembalun

Penjagaan Makin Diperketat

DILARANG: Petugas Gabungan Lotim saat mencegat dan memeriksa wisatawan yang hendak naik ke Sembalun, khususnya pasangan muda-mudi atau remaja dilarang memasuki Sembalun, dan harus putas balik. (M. GAZALI/RADAR LOMBOK)
DILARANG: Petugas Gabungan Lotim saat mencegat dan memeriksa wisatawan yang hendak naik ke Sembalun, khususnya pasangan muda-mudi atau remaja dilarang memasuki Sembalun, dan harus putas balik. (M. GAZALI/RADAR LOMBOK)

SELONG—Penjagaan ketat masih diberlakukan bagi para wisatawan, khususnya wiasatawan lokal, yang hendak berkunjung ke Sembalun. Sejak Sabtu, sampai Minggu kemarin (5/7), ribuan wisatawan yang sebagian besar adalah pasangan muda-mudi, disetop dan tidak diperkenankan masuk ke Sembalun. Larangan ini diberlakukan bagi semua wisatawan dari seluruh NTB.

Penjagaan ketat dilakukan oleh petugas gabungan di sejumlah lokasi, yaitu di  depan masuk Kebun Raya Lemor, Sapit, Pusuk, termasuk juga di Kokok Putiq. Ribuan pengendara, baik itu yang menggunakan roda dua maupun mobil, dicegat satu persatu untuk diperiksa identitas dan tujuannya. Mereka yang tidak punya tujuan jelas langsung diminta untuk balik arah, dan tidak diperkenankan naik ke Sembalun.

“Wisawatan dari mana pun untuk sementara ini mereka belum kita kasih masuk. Termasuk juga dari Lotim. Banyak dari mereka yang merupakan pasangan muda-mudi yang akan menginap kita suruh balik,” ungkap Kasat Pol PP Lotim, Baiq Farida Apriani, yang juga ikut langsung turun melakukan penjagaan.

Penjagaan ketat yang dilakukan untuk mengantisipasi jumlah wisatawan yang membeludak seperti minggu sebelumnya. Terlebih lagi ancaman Covid-19 di Lotim masih belum berakhir. Dari ribuan wisatawan yang hendak ke Sembalun, yang diberikan ijin masuk hanya mereka yang punya tujuan tertentu. Misalnya ada kegiatan penelitian, peliputan, dan berbagai kegiatan penting lainnya.

“Ada juga yang kita loloskan mereka yang telah booking hotel secara online. Tapi kita juga menghubungi pengelolanya untuk bertanggung jawab,” ujar dia.

Khusus untuk pasangan muda-mudi, entah itu dari Lotim aplalagi dari luar, meski dengan alasan apapun mereka tetap dilarang naik ke Sembalun. Apalagi sebagian besar dari mereka pergi ke Sembalun dengan tujuan untuk menginap. “Kita tidak berikan mereka toleransi. Kalau ada yang ngeyel, kita tindak tegas,” imbuh dia.

Penjagaan ke Sembalun akan terus dilakukan secara berkelanjutan, sampai waktu yang tidak ditentukan. Apalagi kasus warga Lotim yang terkonfirmasi positif corona masih tetap ada. “Terutama Sabtu dan Minggu, petugas gabungan tetap akan siaga,” jelasnya.

Terpisah, Sekda Lotim HM. Juaini Taofik menyampaikan, penjagaan ke Sembalun merupakan bentuk respon terjadinya  penumpuk warga di Pusuk. Dari situlah Gugus Tugas Covid 19 Lotim mengambil langkah Kontigensi dengan pembatasan warga untuk naik ke Sembalun, dengan menggelar operasi penyekatan di Suela, untuk mengurai massa di Pusuk.

“Alhamdulillah pada Sabtu, seminggu lalu, operasi ini berhasil mengurangi jumlah warga yang naik ke Sembalun dan kerumunan di seputaran Pusuk,” terang dia.

Apa yang dilakukan Pemkab Lotim kata dia, sesuai dengan konsep menunu fase new normal dimana Gugus Tugas harus berikhtiar untuk memastikan warganya memakai masker dan membatasi kapasitas ruang publik. “Kami menyadari apa pun ikhtiar di era transisi pasti akan menunai pro dan kontra. Prinsip Gugus Tugas bekerja sebagaimana slogan, diujung cemeti ada emas,” pungkas Taofik. (lie)

Komentar Anda