MATARAM – Pariwisata NTB meraih tiga penghargaan pada ajang World Halal Tourism Award 2016 di Abu Dhabi, Uni Arab Emirate (UEA).
Novotel Lombok Resort & Villas meraih penghargaan World’s Best Halal Beach Resort. Sembalun meraih penghargaan World’s Best Halal Honeymoon Destination dan www.wonderfullomboksumbawa.com meraih penghargaan World’s Best Halal Tourism Website.
Penghargaan ini mengulang prestasi tahun 2015 lalu. Lombok dinobatkan sebagai World's Best Halal Honeymoon Destination dan World's Best Halal Tourism Destination dalam ajang The World Halal Travel Summit & Exhibition 2015 lalu.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Budpar) Provinsi NTB, HL Moh Faozal mengungkapkan, perwakilan Lombok yang masuk dalam nominasi World Halal Tourism Award 2016 berhasil menyabet juara. “Tiga wakil kita, ketiganya juara satu. Alahmdulillah,” ucapnya kepada Radar Lombok, Kamis kemarin (8/12).
Dikatakan, dalam ajang World Halal Tourism Award 2016, terdapat 16 kategori diperebutkan. Indonesia mengirimkan perwakilannya untuk 12 kategori dan semuanya menjadi pemenang sehingga bisa keluar sebagai juara umum. Dari 12 kategori tersebut, tiga perwakilan dari NTB. “Prestasi ini semakin menguatkan semangat kita semua. Semua ini karena kerja keras dan kersama kita semua. Ini persembahan untuk seluruh masyarakat NTB dalam menyambut HUT NTB,” katanya.
Lebih lanjut disampaikan Faozal, masuknya Lombok sebagai nominator dan berhasil menyabet tiga penghargaan dunia, tidak dapat dilihat secara sepintas saja. Melainkan hal ini telah melalui sebuah proses yang panjang. “Dengan kata lain, Lombok sebagai destinasi wisata sudah diperbincangkan dunia, jauh hari sebelumnya. Sehingga indikator inilah yang menjadi kunci, mengapa Lombok masuk menjadi nominator, dan akhirnya sukses membawa tiga penghargaan paling bergengsi di dunia pariwisata tahun ini,” ujar Faozal.
Banyak hal yang bisa dipetik dari penghargaan yang didapatkan Lombok. Pertama, mengukuhkan kebenaran persepsi dunia tentang popularitas Lombok. Kedua, penghargaan ini bukan durian runtuh, tapi buah dari perjuangan pemerintah, pengusaha wisata, dan masyarakat NTB untuk menempatkan Lombok di level terhormat kepariwisataan dunia.
Selanjutnya yang ketiga, prestasi ini menjadi tantangan baru bagi Lombok untuk menapaki aras pariwisata dunia yang jauh melampaui kompetitor terdekatnya, yakni Bali. “Dan keempat, ini bisa menguatkan komitmen kita dalam mendukung dan memajukan pariwisata halal. Mari bersama kita jaga kepercayaan masyarakat dunia. Banyak yang harus segera dibenahi, dan ini butuh komitmen dan kebersamaan semua pemangku kepentingan,” ucapnya.
Gubernur NTB, TGH M Zainul Majdi memberikan apresiasi setingi-tingginya kepada seluruh masyarakat. Prestasi yang diraih tidak lepas dari kerja-keras bersama. "Saya sampaikan terima kasih kepada guide, ASITA, PHRI, pemilik travel, pelaku ekonomi kreatif dan semua pihak yang telah bekerja sama dengan baik selama ini," ucap gubernur.
Dikatakan, atas prestasi membanggakan tersebut, harus diapresiasi dengan baik. Namun, di sisi lain memberikan tanggung jawab baru atas prestasi tersebut untuk dipertahankan dan terus dikembangkan.
Wisata halal lanjutnya, merupakan segmen baru yang diciptakan dan diupayakan Pemprov NTB. Meskipun baru, terbukti telah berhasil menyabet berbagai penghargaan bergengsi. "Kita apresiasi dan ini jadi tanggung jawab karena kita masih baru," katanya.
Atas prestasi tersebut, gubernur semakin berkomitmen mengoptimalkan wisata halal. Ini menunjukkan bahwa NTB sedang berada dalam track yang positif. "Kedepan kita akan terus rapikan lagi dan berbenah lebih baik. Yang jelas kita sudah berada dalam track yang positif," tutupnya.
Sementara Menpar Arief Yahya menjelaskan, yang membuat dramatis kiprah Indonesia di #WHTA2016. Pertama karena Indonesia juara umum, menyabet 12 dari 16 nomor. Ini capaian yang luar biasa, karena Indonesia memborong 75 persen penghargaan dan menyisakan 4 kategori yang memang Indonesia tidak mengirimkan jagoannya.
Pada leg pertama 24 Oktober sampai 7 November 2016, Malaysia sempat unggul di 4 kategori inti yang diperebutkan dengan Lombok, Aceh dan Sumbar, tiga kawasan yang positioningnya sudah ditetapkan fokus ke wisata halal. Yakni, World’s Best Halal Destination, World’s Best Halal Honeymoon, World’s Best Halal Hotel dan World’s Best Halal Culinery.
Tetapi di putaran kedua, 7 November-24 November 2016, Menpar Arief Yahya mengerahkan semua network-nya untuk membantu memberikan vote. “Ini dramatis! Malaysia dan Turki itu legenda di wisata halal dunia. Dari waktu ke waktu, ya dua negara ini yang menonjol. Dua tahun ini 2015 dan 2016, kita ambil alih!” ungkapnya.
“Kita menyalip di tikungan akhir. Ini semakin mempertegas bahwa Indonesia itu solid. Voters Merah Putih itu kompak, netizen kita juga punya spirit nasionalisme yang tinggi. Kita bangsa pemenang. Kita bisa buktikan bahwa bangsa ini hebat. Mereka memilih ke-12 kategori itu, tanpa melihat dari mana berasal, atau mewakili siapa, yang penting Merah Putih menang dan menjadi kebanggaan Indonesia,” kata Arief Yahya. (zwr/jpnn)