SELONG–Puluhan Mahasiswa Gunung Rinjani (UGR) mendatangi Kantor Bupati Lombok Timur untuk menggelar aksi peringatan Hari Buruh dan Hari Pendidikan, Senin (3/5/2021). Pemandangan berbeda tampak pada aksi ini. Di mana para tuan guru berdiri di belakang polisi.
Orator aksi, Ekorahadi menegaskan, tuan guru seharusnya memberikan tausiah kepada masyarakat. Namun sebaliknya, malah diminta menjaga mahasiswa yang melakukan aksi di jalan. “Kami warga Lombok Timur sangat menghargai tuan guru kami. Kami tidak setuju jika tuan guru dijadikan pengawal bagi aksi,” katanya.
“Di negara ini kita miliki Polisi, TNI dan penegakan perda yaitu Satpol PP, bukan malah diberikan ke tuan guru,” katanya.
Orator lainnya Hendrawan Saputra, mengatakan, meminta tuan guru menjaga mahasiswa sama halnya dengan menghina tuan guru. Karena, para tuan guru tidak patut menjaga mahasiswa. “Ini benar-benar menghilangkan marwah dari tuan guru yang kita cintai,” tegasnya.
Sementara itu, TGH Muksin mengatakan, pihaknya datang ke lokasi untuk mendengar keluhan mahasiswa. Apa yang disampaikan oleh mahasiswa, akan disampaikan ke pemerintah. “Jadi kami ke sini bukan karena diminta, tetapi kami ke sini hanya karena ingin mendengar keluhan dari mahasiswa yang ada,” bantahnya. (wan)