TANJUNG—Reaksi cepat dilakukan anggota DPRD Provinsi NTB, yang dipimpin oleh Wakil Ketua, Mori Hanafi. Berkunjung ke Gili Terawangan, Kabupaten Lombok Utara, untuk memantau langsung persoalan lahan milik Pemerintah Provinsi NTB di lokasi objek wisata ini, Kamis (21/11/2019).
“Hari ini, dalam kunjungan kerja saya beserta sejumlah anggota DPRD Provinsi NTB ke Gili Trawangan. Saya bertemu dengan sejumlah perwakilan masyarakat di Gili. Kunjungan kerja ini didasari atas adanya informasi mengenai lahan milik Pemerintah Provinsi NTB seluas 65 hektar (Ha) yang dikelola oleh PT. Gili Trawangan Indah (GTI), kurang lebih 23 tahun, yang dinilai tidak sesuai dengan kontrak,” ungkap Mori Hanafi, politisi senior Partai Gerindra.
Disampaikan Mori, kontribusi yang disetorkan selama ini hanya sebesar Rp 22,5 juta saja per tahun. Sehingga atas dasar ini, DPRD Provinsi NTB hadir untuk mengkaji kembali kontrak tersebut, agar segera bisa diputuskan, apakah kontrak dilanjutkan kembali, atau dihentikan segera.
“Dalam pertemuan ini juga saya mendengar langsung aspirasi dari sejumlah masyarakat Gili yang siap mengelola lahan tersebut, apabila diberi kesempatan oleh Pemprov NTB untuk membuka usaha di lahan tersebut. Bahkan mereka mengaku siap memberikan kompensasi yang lebih baik kepada Pemerintah Provinsi NTB,” sambungnya.
Selain itu, lanjut Mori, panggilan akrab politisi kelahiran Bima ini juga menyampaikan harapan dari perwakilan masyarakat, agar DPRD Provinsi NTB segera mengkaji masalah ini. Sehingga Pemprov NTB segera memutuskan hubungan kontrak dengan PT. GTI. “Saya secara pribadi juga menilai, kajian strategis atas hal ini harus segera dituntaskan, agar potensi pemasukan pemerintah daerah bisa dimaksimalkan,” tegasnya.
Dikatakan Mori, apabila lahan-lahan tersebut, dan lahan-lahan lainnya dikelola langsung oleh masyarakat, maka masyarakat akan mendapatkan manfaat langsung dari penggunaan lahan itu. “Apapun hasilnya nanti, semoga berpihak untuk kesejahteraan masyarakat NTB. Saya tetap bersama rakyat,” tutup Mori, usai pertemuan dengan perwakilan masyarakan di Gili Trawangan. (sal)