Panggung “Pentas Seni Budaya & Lombok Utara Berzikir” Roboh

Panggung “Pentas Seni Budaya & Lombok Utara Berzikir” Roboh
ROBOH: Kondisi pasca-robohnya panggung “Pentas Seni Budaya & Lombok Utara Berzikir” saat 18 personel rudat pentas. (IST FOR RADAR LOMBOK)

TANJUNG — Jajaran Pemerintah Kabupaten Lombok Utara (KLU) memeriahkan malam pergantian tahun baru dengan menggelar “Pentas Seni Budaya & Lombok Utara Berzikir” di Lapangan Kayangan, Desa Kayangan, Kecamatan Kayangan, Senin (31/12) malam. Sayangnya ada insiden dalam kegiatan ini. Saat pentas rudat, panggung tiba-tiba roboh dan membuat salah seorang luka pada bagian kaki. “Saya mengalami luka robek bagian betis kiri,” ungkap Ketua Grup Seni Rudat Setia Budi, Zakaria saat dihubungi Radar Lombok, Selasa (1/1).

Diungkapkan, awalnya dia tidak sadar kakinya luka. Baru disadari ketika warga memberitahu karena melihat ada aliran darah di kakinya. “Seingat saya, saya kira gempa dan khawatirkan terop panggung roboh makanya saya berlari. Ada panggung itu jatuh sebagian, ada juga full jatuh ke tanah. Mungkin ada bagian besi panggung nyangkut di salon, waktu berlari itu berbenturan kaki saya,” bebernya.

Jumlah personel rudat yang tampil sebanyak 18 orang. Saat itu grupnya baru tampil kurang dari semenit sekitar jam 22.30 WITA. Dia bersyukur tidak ada personel lain yang mengalami luka. “Kita rencana mau tampil sekitar 3 menit, tapi kurang dari semenit sudah roboh,” terangnya.

Insiden robohnya panggung ini diduga akibat tidak mampu menahan beban 18 personel. Panggung itu kecil dan ketinggiannya 1,5 meter. Seharusnya sebelum tampil ada pengecekan kekuatan panggung terlebih dahulu. “Tumben kami tidak mengecek, hanya melihat dari luar ukuran mencukupi,” jelasnya.

Panggung yang digunakan saat insiden berbeda dengan panggung yang biasa digunakan saat acara STQ, yang lebih besar dan tidak terlalu tinggi.

Dengan insiden ini, pihaknya lebih berhati-hati. Prosedur pengecekan akan dilakukan terlebih dahulu sebelum tampil. “Mudah-mudahan cepat sembuh, karena hari Jumat mau tampil lagi,” harapnya.

Grup Rudat Setia Budi berasal dari Dusun Terengan, Desa Pemenang Timur, Kecamatan Pemenang.

Sementara itu, Kabid Pemasaran dan Promosi Pariwisata Disbudpar KLU, Setiadi mengatakan, insiden robohnya panggung itu mungkin disebabkan tanah uruk di bawahnya. Sebab sebelum digunakan, panggung itu sudah dicek dan juga diperbaiki titik-titik kerusakannya. Artinya, panitia penyelenggara tidak lalai dalam menyiapkan panggung tersebut.

Menurutnya, panggung itu juga tidak melebihi kapasitas. Sesuai keterangan pemilik panggung, itu bisa menampung 50 orang. Panggung juga diketahui tidak patah, namun bergeser sehingga saat jatuh itu secara perlahan. Pada saat insiden hadir Kapolsek Kayangan dan Kapolres Lombok Utara. Pihaknya selaku panitia sudah memberikan keterangan terhadap insiden tersebut. “Kita sudah memberikan keterangan kepada pak Kapolsek,” ucapnya. (flo)

Komentar Anda