Pandemi Covid-19 Momen “Wake Up-Call” Bagi Riset dan Inovasi Farmasi Indonesia

Airlangga Hartarto

JAKARTA—Pandemi Covid-19 mengingatkan manusia tentang peran krusial dimensi ilmu pengetahuan dan teknologi di sektor farmasi dan layanan kesehatan. Pemerintah berusaha mendukung berbagai lembaga riset dan perguruan tinggi di Indonesia untuk melakukan penelitian dan pengembangan vaksin Covid-19 atau dikenal dengan Vaksin Merah Putih.

“Momen ini harus kita anggap sebagai “wake-up call” untuk kembali melihat kekuatan bangsa dalam hal riset dan inovasi termasuk juga industri farmasi,” kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam membuka acara Pharmaceutical & Health Care Virtual Summit 2021 yang diselenggarakan oleh Keluarga Alumni UGM (KAGAMA) Farmasi, Kamis (27/5/2021), seperti dikutip dari laman ekon.go.id.

Pada kesempatan tersebut, Airlangga menyatakan beberapa waktu lalu Pemerintah telah meresmikan peluncuran sumbangsih UGM dalam penanggulangan Covid-19 berupa penemuan riset dan inovasi baru bidang farmasi antara lain GeNose, face shield, bilik swab yang dilengkapi HEPA filter dan alat pengukur suhu tubuh dengan pemindai wajah, alat viral transport medium, RI-GHA sebagai uji diagnosis cepat berbasis antibody, dan ventilator serta pengembangan teknologi integrasi DNA sintetik ke dalam vector plasmid.

Baca Juga :  Airlangga: Pemerintah Terapkan Sejumlah Strategi untuk Jaga Momentum Pemulihan Ekonomi

Semakin berjalannya waktu, Airlangga meyakini akan ada lebih banyak invensi dan inovasi lainnya. UGM dapat menjadi motor penggerak inovasi yang harus diiringi dengan semangat kolaborasi dengan semua pihak dan langkah selanjutnya menuju komersialisasi dan industrialisasi akan semakin terbuka.

Terkait perkembangan kondisi pandemi Covid-19 dan percepatan vaksinasi di Indonesia, Airlangga menyatakan berbagai penanganan pandemi yang diupayakan oleh Pemerintah dan didukung oleh masyarakat menunjukkan hasil baik. Kasus aktif Covid-19 nasional sudah jauh menurun 45,5% dibandingkan puncak kasus pada Bulan Februari.

Presentase kasus aktif juga relatif lebih rendah daripada global dan presentase kesembuhan juga lebih baik daripada global. Di samping itu, realisasi penyuntikan dosis vaksin termasuk relatif cepat dan menjadikan Indonesia berada pada posisi 11 besar dunia. Pemerintah terus mengupayakan vaksinasi agar meningkat kecepatannya. Vaksin yang tersedia telah melalui proses evaluasi oleh Badan POM dan mendapat pertimbangan dari Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI), WHO, dan para ahli. Pemerintah juga selalu memastikan keamanan (safety), mutu (quality), dan khasiat (efficacy) vaksin yang disuntikkan kepada masyarakat.

Baca Juga :  Menko Airlangga: Tingkatkan Investasi, BP Batam Diharapkan Permudah Perizinan

Menutup sambutannya, Airlangga mengapresiasi terselenggaranya kegiatan ini. Tema yang dipilih juga sangat sesuai dengan kebutuhan bangsa akan kerjasama berbagai pihak dalam penanganan pandemi Covid-19 yaitu “Work Together for Pandemic Recovery”. Pemerintah sangat mendukung dan siap menfasilitasi tidak hanya dalam skala nasional tetapi juga pada tingkatan internasional. “Teruslah berkarya demi kesejahteraan bangsa dan negara,” pungkas Airlangga. (*/gt)

Komentar Anda