“Sudah lama sumber mata air Pancoran Teminyak ini dihibahkan untuk dikonsumsi oleh masyarakat Desa Tanjung Luar, yang kemudian diambil alih pengelolaannya oleh PDAM. Hanya saja, puluhan tahun lalu pipa air yang menuju Desa Tanjung Luar terputus, dan hingga kini tidak pernah diperbaiki,” jelasnya.
Namun entah apa alasannya, PDAM kemudian berhenti mengelola sumber mata air Pancoran teminyak. “Sejak dikelola oleh PDAM, saya yang merupakan pemilik Pancoran Teminya ini tidak pernah mendapat kontribusi apapun. Tapi kalau sekarang mau kembali dikelola oleh pemerintah, saya berikan, asalkan jelas kontribus untuk saya,” tegas Idin.
Sementara itu, Amaq Gani, warga Desa Teminyak mengatakan, sumber mata air Pancoran Teminyak ini telah dia temui sejak kecil. Dimana sebelum dialirkan, masyarakat setempat hanya menggunakan untuk tempat mandi dan mencuci. ”Dari sejak saya kecil airnya seperti ini terus, dan tidak pernah kering meski digunakan oleh ratusan masyarakat dari berbagai tempat. Setiap hari airnya terus mengalir, dan tidak pernah kekeringan,” ceritanya.
Terpisah, Camat Keruak, Mustamin Hasyim mengatakan, keberadaan Pancoran Teminyak yang airnya deras dan tidak pernah kering, memang sangat membantu masyarakat. Karena itu pihaknya dan jajaran akan melakukan koordinasi dengan pemilik Pancoran Teminyak
“Sejak saya masih sekolah dasar, sumber air ini sudah ada. Airnya tidak pernah kering. Karena itu dalam waktu dekat saya akan berkomunikasi dengan pemiliknya. Bagaimana mengelola sumber air yang tidak pernah kering ini agar lebih banyak bermanfaat untuk masyarakat,” pungkasnya. (*)