Wilayah selatan Lombok Timur (Lotim) yang identik dengan kekeringan, sebenarnya kaya dengan potensi sumber mata air. Seperti mata air Pancoran Teminyak di Dusun Teminyak, Desa Kembang Are, Kecamatan Sakra Barat. Hanya saja, meskipun air mengalir terus, namun seperti tidak terurus.
JANWARI IRWAN – LOTIM
SUMBER mata air Pancoran Teminyak sendiri, hingga kini masih menjadi perdebatan diantara dua kecamatan. Mengingat letaknya yang berada di daerah perbatasan antara Kecamatan Sakra Barat dan Kecamatan Keruak.
“Kalau dari surat dan KTP, saya dan mata air Pancoran Teminyak ini masuk ke wilayah Kecamatan Sakra Barat. Tapi pernah juga di klaim masuk ke Kecamatan Keruak oleh beberapa desa kecamatan ini (Keruak, red),” aku Idin, pemilik lahan dimana sumber mata air Pancoran Teminyak berada, saat ditemui Radar Lombok, Kamis kemarin (21/9).
Diceritakan Idin, Pancoran Teminyak merupakan peninggalan kakeknya yang bernama Papuq (kakek) Mirasih. Saat itu kakeknya menemukan sumber mata air di lahannya. Melihat sumber air yang besar, Papuq Mirasih kemudian mencoba mengelola sumber mata air itu dengan peralatan seadanya.
“Kalau tahun penemuannya saya tidak tau, dan kapan di buat? Saya temukan sudah seperti ini. Konon ceritanya Pancoran Teminyak ini awalnya dialirkan dengan menggunakan bambu, untuk tempat masyarakat mandi dan sebagainya,” kisahnya.