MATARAM – Motor klasik tentunya masih memiliki penggemar setia hingga saat ini. Tak jarang para kolektor motor klasik lebih suka mengotak-atik body motor kesayangannya hingga terlihat mulus dan indah dipandang mata.
Tak hanya jadi pajangan, hingga kini motor klasik masih banyak yang leluasa berlenggang menyusuri jalan raya khususnya di Kota Mataram. Banyak orang beranggapan bahwa memiliki motor klasik atau lawas akan terbebani oleh perawatan yang sulit dan mahal.
Technical Sub.Dept Head Astra Motor NTB Anton Prihatno mengatakan, faktor utama yang kerap membuat banyak orang berpikir seribu kali bila ingin menggunakan motor klasik adalah terkait perawatan. Untuk perawatan motor tua atau klasik mungkin akan membutuhkan perhatian extra daripada motor keluaran tahun terbaru.
Maka dari itu, khusus selama Agustus 2020 ini, Astra Motor NTB bersama jaringan AHASS memberikan paket servis tanpa antri khusus untuk pengguna motor klasik yang ada di wilayah NTB.
“Nikmati layanan servis tanpa antri bagi konsumen motor klasik seperti Honda 70. Selain itu bagi motor keluaran lawas juga dapat menikmati layanan ini seperti Honda Supra X, Vario CW, dan CB Verza,” ujar Anton, kemarin.
Layanan servis tanpa antri bagi motor klasik ini khusus diberikan dengan tujuan untuk mengapresiasi konsumen yang tetap setia pada motor klasik kesayangannya. Selain itu Astra Motor NTB juga mengajak konsumen segmented seperti para komunitas motor klasik atas lawas untuk melakukan perawatan berkala di bengkel AHASS untuk menjamin keamanan dan kenyamanan dalam berkendara.
Layanan PASTI ASIK memberikan keuntungan lebih hemat seperti penggantian bebek carburator cukup bayar Rp 40 ribu, matic carburator Rp 45 ribu dan sport carburetor Rp 60 ribu. Promo hemat ini hanya berlaku selama Agustus dan selama kuota masih tersedia.
“Pastikan Anda mendapatkan servis terbaik hanya dari AHASS, yang dilengkapi dengan prosedur dan alat kerja standard Honda Jepang. Segera kunjungi AHASS terdekat, untuk informasi lebih lanjut dapat disimak pada akun media sosial kami @mayohondantb,” tutup Anton. (luk)
