TALIWANG–Pabrik pupuk organik yang dibangun di Kecamatan Poto Tano hingga kini masih mangkrak. Belum ada tanda-tanda pabrik yang sudah menelan dana miliaran rupiah itu segera berfungsi.
Seperti diketahui, pabrik pupuk organik ini dibangun pemerintah sejak tahun 2012 lalu. Namun hingga kini pabrik tersebut belum ada tanda-tanda akan difungsikan. Lama tak ada kejelasan, Komisi II DPRD Sumbawa Barat berinisiatif mendatangi Kementerian Perindustrian. Komisi II berharap, keberadaan pabrik itu bisa dimaksimalkan. ”Pekan lalu kami kunjungan ke Kementerian Perindustrian. Ada sinyal positif yang diberikan pemerintah pusat tentang rencana kelanjutan pabrik ini ke depan,” jelas Ketua Komisi II, Aheruddin Sidik, kemarin.
[postingan number=3 tag=”ntb”]
Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi (Perindagkop) juga diikutkan dalam kunjungan tersebut. Aheruddin menjelaskan, mereka diterima direktur industri kimia hulu, Muhammad Khayam. ”Kami sampaikan kondisi terkini pabrik pupuk organik ini. Kami juga meminta kejelasan tentang keberlanjutan pengoperasian pabrik tersebut,” katanya.
Pabrik pupuk organik Poto Tano sendiri merupakan kerjasama Pemda KSB dan Kementerian Perindustrian. Pemda KSB menyiapkan lahan dan membangun pabrik, sementara pemerintah pusat menyediakan alat untuk pabrik. ”Kementerian Perindustrian sudah menyatakan komitmen mereka melakukan optimalisasi dan perbaikan pabrik melalui APBN 2018 mendatang,” jelasnya.
Kementerian lanjut Aher terlebih dahulu akan turun ke KSB. Mereka akan meninjau langsung kondisi pabrik. ”Mereka akan cek langsung ke lapangan untuk mengetahui langsung tingkat kerusakan sekaligus menganalisa kapasitas produksi dan kemampuan mesin yang ada saat ini,” paparnya.
Politisi PKPI ini berharap, upaya komunikasi yang dibangun Komisi II dapat ditindak lanjuti dinas tehnis. ”Peluang ini sudah ada, tinggal bagaimana ditindaklanjuti secara serius. Kita sama-sama kawal agar komitmen mengoperasikan pabrik itu bisa terealisasi,” tambahnya. (far)