MATARAM—Polsek Cakranegara menggelar razia preman utamanya di Terminal Mandalika Sweta kemarin. Razia juga dilakukan di beberapa tempat di wilayah hukum Polsek Cakranegara. Hasilnya, petugas mengamankan 17 orang dan dibawa menuju Mapolsek Cakranegara untuk diintrogasi. Mereka diamankan melalui operasi cipta kondisi (Cipkon) yang digelar petugas. “ Sekitar 17 orang yang kita amankan,’’ kata Kapolsek Cakranegara Kompol Haris Dinzah saat memberikan keterangan di Mataram kemarin (7/12).
Kapolsek mengatakan, operasi ini digelar menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru. Dalam pelaksanannya, petugas menitikberatkan pada indikasi penipuan tiket yang kemungkinan terjadi di Terminal Mandalika. Modus lainnya berupa pembiusan serta perampasan dan pengancaman. ‘’ Ini kan indikasi-indikasi yang mungkin terjadi. Otomatis akan mengganggu kegiatan masyarakat. Kita ingin meminimalisir itu,’’ katanya.
Dari jumlah 17 orang yang diamankan ini, tujuh diantaranya terlibat perjudian dengan barang bukti dua set kartu domino dan uang tunai sebesar Rp 470 ribu. Sisanya kata dia, adalah preman yang tidak memiliki KTP dan diindikasikan sering berbuat onar di terminal. “Tujuh orang itu terlibat perjudian. Yang lainnya kita diindikasikan preman dan dibawa kesini (Mapolsek),’’ ungkapnya.
Pelaku yang diduga preman masing-masing berinisial TNR, MS, MHD, AS, SHB, SPR, MSR, DH, BDW dan FZN. Sedangkan pelaku judi domino berinisial HLD, MRD, NSD, RN, AST, IW dan RML.
Menurut mantan Kasat Reskrim Polres Mataram ini, kedepannya, razia preman ini akan dilakukan setiap hari oleh Polsek Cakranegara. Hal ini dilakukan sebagai upaya dalam menjaga keamanan dan kenyamanan masyarakat dalam melakukan aktivitas sehari-hari. ‘’ Tentunya tiap hari kita lakukan menjelang tahun baru nanti,’’ jelasnya.
Selanjutnya, 17 orang yang diamankan ini kemudian didata oleh petugas. Selain itu, seluruhnya juga akan diberikan bimbingan. Secara keseluruhan, razia tersebut berjalan dengan tertib, aman dan lancar. ‘’ Mereka akan kita data dulu,’’ pungkas Kapolsek.(gal)
