

MATARAM — Gelaran balap motor internasional MotoGP Mandalika telah sukses digelar pada 13-15 Oktober 2023 lalu. Namun Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), mencatat omzet atau keseluruhan hasil penjualan dari 60 pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) yang difasilitasi pihak penyelenggara event MotoGP di Sirkuit Mandalika, ternyata hanya sebesar Rp 40 juta saja.
“Karena hanya 60 UMKM yang masuk, dan tidak terlalu banyak. Sehingga dapatnya kemarin, ada transasksinya lebih dari Rp 40 juta,” kata Kepala Diskop UKM Provinsi NTB, Ahmad Masyuri, saat ditemui di Mataram, Senin (23/10).
Masyuri tidak menampik bahwa nilai transaksi UMKM pada event bergensi itu relatif sangat kecil. Padahal jumlah penonton yang menyaksikan event balap kuda besi itu diklaim mencapai 103.000 orang. Bahkan angka itu diklaim lebih tinggi dari jumlah penonton MotoGP 2022 yang berjumlah 102.801 orang. “Ada yang dapat sampai Rp 2 juta, dan memang segitulah apa adanya,” ucapnya.
Masyuri menyebut pemerintah hanya memfasilitasi 60 UMKM yang mengisi stand-stan saat event MotoGP Mandalika. Dimana sekitar 80 persen stand diisi oleh usaha kuliner, karena memang itu yang paling banyak diburu oleh penonton saat menyaksikan balap MotoGP.
“Sekarang (UMKM) jumlahnya jauh lebih sedikit, karena mengutamakan kualitas. Pihak MGPA (penyelenggara MotoGP) pun sekarang minta melakukan kurasi, yang sudah kita kurasi. Jadi jauh lebih ketat masuknya,” ujarnya.
Pihaknya mengaku sampai saat ini Pemprov NTB belum melakukan evaluasi terhadap penyelenggaraan event MotoGP Mandalika. “Masih cari waktu, kan teman-teman lagi sibuk semua. Karena masih banyak event jalan terus di sana-sini,” ucapnya,
Terpenting sambung Mashury, tidak ada catatan buruk dalam MotoGP Mandalika 2023 seri ke 15 tersebut. Menurutnya event balap tahunan itu sukses digelar di Sirkuit Mandalika, Lombok Tengah. “Tidak ada catatan, baik semua,” ujarnya.
Namun yang menjadi harapan Pemprov pada event MotoGP 2024 nanti, pihak pengelola yakni Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) supaya memfasilitasi UMKM lebih banyak lagi. “Evaluasinya kita usul ITDC supaya lebih banyak masuk, karena ternyata namanya UMKM MotoGP selalu kurang,” jelasnya.
Ditempat berbeda, Pj Sekda NTB, Fathurrahman menyatakan perputaran ekonomi di dalam daerah selama tiga hari gelaran event MotoGP Mandalika mencapai Rp 4,5 triliun. Hal ini sesuai dengan apa yang disampaikan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) RI, Sandiaga Salahuddin Uno.
“Penugasan dan amanah yang diberikan (Pemerintah Pusat, red) sudah kita tunaikan sebaik-baiknya. Alhamdulillah, penonton juga sudah luar biasa, sampai 103 ribu orang, dari yang tadinya hanya diperkirakan 70 ribu penonton,” ujarnya.
Terhadap minimnya penonton dari luar negeri yang menyaksikan event balap MotoGP di Mandalika. Menurut Fathurrahman itu tergantung pada selera masing-masing orang. “Ketika MotoGP itu masih ada Valentino Rosi, tidak perlu kita undang orang barat itu pasti dia datang. Mereka itu tergantung ikoniknya. Sama dengan Ronaldo dan Mesi (pesebakbola), dimanapun dia berada, pasti penonton datang,” jelasnya.
Sebelumnya Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) RI Sandiaga Salahuddin Uno menyebut gelaran MotoGP Mandalika 2023 telah berhasil menggerakkan perekonomian masyarakat NTB. Hal ini terlihat dari tingginya perputaran uang dan penjualan tiket.
“MotoGP Mandalika menuai hasil yang baik, dan kita dapat pengumpulan data awal. Tapi yang saya sampaikan estimasi perputaran uang dan penjualan tiket ini sangat tinggi dan sudah melampaui target kita,” kata Sandiaga Uno dalam keterangan resminya.
Berdasarkan data sementara yang telah terkumpul, hasil awal sangat sementara menunjukkan rata-rata para pelaku ekonomi kreatif dan UMKM di sekitar kawasan Mandalika mengalami peningkatan pendapatan sebesar 36,54 persen.
Senada, Deputi Kebijakan Strategis Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Dessy Ruhati menyebut perputaran uang dari event MotoGP Mandalika 2023 mencapai Rp 914 miliar. Ia mengklaim hasil penjualan tiket mencapai Rp 73 miliar. Sedangkan pengeluaran wisatawan mencapai sekitar Rp 841 miliar. “Ini merupakan hasil sementara karena proses penghitungan masih berlangsung,” kata Dessy.
Akibat event internasional ini, para pelaku ekonomi kreatif dan UMKM di sekitar kawasan Mandalika mengalami peningkatan pendapatan sebesar 36,54 persen. Menariknya pelaku usaha setuju untuk kembali mengikuti event ini di masa depan. “Para pelaku usaha juga menyatakan bahwa MotoGP Mandalika memberikan dampak yang baik bagi peningkatan omzet usaha dari para pelaku usaha tersebut,” pungkasnya. (rat)