Omicron Terdeteksi, Mataram tak Lakukan Lockdown

RAKOR: Rakor Forkopimda Kota Mataram sepakat mengedepankan upaya pencegahan dalam rangka mengantisipasi penyebaran Covid-10 varian Omicron.(ALI/RADAR LOMBOK)

MATARAM — Pasca Virus Covid-19 varian Omicron ditemukan di Kota Mataram. Maka Pemerintah Kota (Pemkot) cukup selektif untuk memberlakukan upaya pencegahan. Namun dipastikan upaya yang dilakukan bukan dengan menutup akses masuk ke Kota Mataram atau lockdown.

“Keputusan lockdown itu terlalu terburu-terburu. Jangan sedikit-sedikit minta lockdown,” ujar Asisten I Setda Kota Mataram, Lalu Martawang usai rapat koordinasi (rakor) bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kota Mataram, kemarin (25/1).

Lockdown kata dia adalah upaya yang paling ekstrim. Jika dilakukan akan berdampak pada masyarakat. Terutama terhadap masyarakat yang perekonomiannya rendah. Seperti pedagang kaki lima yang akan terdampak langsung. Juga masyarakat lainnya yang mata pencahariannya terganggu. “Banyak pertimbangannya jangan asal-asalan minta lockdown,” katanya.

Walaupun penyebaran Omicron sudah menjadi transmisi lokal. Kota Mataram dipastikan masih bisa mengatasi dan menanganinya. Lain halnya jika eskalasi terkonfirmasi Omicron naik signifikan. Kota Mataram tentunya akan mengupayakan kebijakan lebih lanjut.

Baca Juga :  MTQ ke-27 Tingkat Kota Mataram Resmi Digelar

“Ini kan baru satu warga yang terkonfirmasi Omicron. Sekarang masih kita melakukan isolasi di posisi dia terkonfirmasi. Eskalasinya masih rendah. Jadi belum dibutuhkan itu lockdown,” ungkapnya.

Karena itu, kewaspadaan harus lah ditingkatan dengan kondisi sekarang ini. Namun karena termasuk transmisi lokal. Penanganannya dengan melaksanakan pelacakan (tracking) secara masif. Berkaca dengan yang dilakukan oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta. Jika terjadi di satu lingkungan. Langsung diberlakukan lokal lockdown di lingkungan.

“Itu untuk mengantisipasi orang keluar masuk di lingkungan. Kita posisinya masih normal menangani ini. Kalau terjadi kasus eskalasinya sangat tinggi. Itu bukan hal yang tidak mungkin dilakukan,” terangnya.

Saat ini upaya pencegahan terus dilakukan. Selain patroli skala besar yang eskalasinya ditingkatkan. “Persoalan warga masyarakat yang kadang-kadang abai akan kita ingatkan kembali,” imbuhnya.

Kondisi warga masyarakat yang masih abai memang menjadi persoalan. Belum lagi persoalan penggunaan aplikasi peduli lindungi yang belum optimal. Walaupun surat edaran wali kota sudah dikeluarkan. Cukup sedikit pusat perbelanjaan maupun perkantoran yang menggunakannya. “Ini juga masih menjadi tugas kita ke depan,” jelasnya.

Baca Juga :  Pocari Sweat Kembali Gelar Event Lari Terbesar di Indonesia 2022

Tentang kewaspadaan yang perlu ditingkatkan. Martawang mengatakan, tentunya standar kepatuhan melaksanakan protokol kesehatan menjadi sesuatu yang harus dilakukan. “Itu dalam rangka melindungi diri, melindungi keluarga dan warga masyarakat sekitar kita. Kita berharap Omicron ini tidak menyebar sebagaimana di negara-negara lain. Kita berharap bisa mengendalikannya. Caranya dengan menegakkan protokol kesehatan sehingga potensi penularannya bisa minimalkan,” jelasnya.

Juru Bicara Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Mataram, I Nyoman Suwandiasa mengatakan, terkait dengan upaya pencegahan penyebaran Covid-19 varian Omicron. Kota Mataram menyepakati dan berkomitmen untuk mensukseskan kegiatan vaksinasi. “Baik untuk anak-anak usia 6-11 tahun maupun Lansia. Itu sudah didiskusikan oleh Forkopimda,” katanya. (gal)

Komentar Anda