Ombudsman Nilai Kualitas Pengawas UN Lemah

Sahabudin

MATARAM—Pengawas  Ujian Nasional (UN) baik Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) maupun  secara manual atau UN Kertas Pensil (UNKP) tidak maksimal melaksanakan tugasnya. Akibatnya pengawasan UN tidak optimal.

Asisten Bidang Laporan Ombudsman RI Perwakilan NTB Sahabudin mengatakan, banyak oknum pengawas yang tidak bersungguh-sungguh melaksanakan tugasnya melakukan pengawasan siswa yang melaksanakan UN. Sebagian besar pengawas  terlihat lebih asyik memainkan ponsel dan membebaskan selain pengawas lalu lalang di dalam ruangan UN. “Kebiasaan ini merupakan kebiasaan klasik para pengawas kita,” kata  Sahabudin Kamis kemarin (6/4).

[postingan number=3 tag=”un”]

Dijelaskannya,  pengawasan UN sudah diatur dalam  Prosedur Operasional Standar (POS) UN. Seharusnya para pengawas melaksanakan tugasnya sesuai POS itu.  ” Justru pengawas banyak yang membawa ponsel. Kemudian membiarkan orang selain pengawas lalu lalang di ruangan UN dan anehnya membiarkan siswa melakukan kerja sama dalam menjawab soal. Semua peristiwa itu sebenarnya tidak boleh dilakukan selama UN berlangsung,”tegasnya.

Baca Juga :  Nikah dan Sakit, 10 Siswa Tidak Ikut UN

Menurutnya, sikap demikian bisa jadi karena adanya perubahan sistem penilaian kelulusan siswa. UN tidak lagi menjadi penentu kelulusan siswa tetapi dari sekolah. Akibatnya, saat pelaksanaan UN, pengawas tidak maksimal melakukan pengawasan. ” Kemungkinan besar hal ini yang mebuatnya menjadi sedikit diabaikan beberapa peraturan yang ada. Padahal yang namanya aturan haruslah tetap dijalankan. Jangan malah diabaikan begitu saja, kemudian membiarkan pelaksanaannya terkesan amburadul,” tambahnya.

Baca Juga :  Hari Ini Ujian Nasional SMA Digelar

Atas temuan ini, perlu ada ketegasan dari pemerintah, sehingga pelaksanaan UN yang dilakukan sebagai evaluasi terakhir benar- benar nyata adanya. Agar tujuannya tidak terkesan formalitas saja dan siswa menganggapnya menjadi sesuatu  yang tidak serius dijalankan setiap tahunnya. Sebab berdasarkan pantaunnya, peristiwa ini tidak terjadi di satu sekolah saja, melainkan terjadi  di semua sekolah. “ Pengawas harus yang duluan mentaati aturan, supaya aturan yang ada berjalan dengan tepat,” tutupnya (cr-rie)

Komentar Anda