Olah TKP Dosen Cabul Temukan Fakta Lebih Akurat

OLAH TKP: Petugas kepolisian dari Polda NTB terlihat menggelar olah TKP kasus dugaan pelecehan seksual yang dlakukan oknum dosen UIN Mataram, Kamis (22/5).

MATARAM — Demi menemukan fakta yang lebih akurat, tim dari Polda NTB melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dalam kasus dugaan kejahatan seksual yang dilakukan oknum dosen inisial WJ, di kampus Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram, Kamis (22/5).

“Olah TKP ini di gelar setelah kami tindaklanjuti terkait adanya dugaan pelecehan seksual yang di lakukan oleh salah satu oknum dosen di UIN Mataram,” kata Dirreskrimum Polda NTB Kombes Pol Syarif Hidayat didepan awak media.

Pada proses olah TKP, setidaknya ada 65 adegan yang diperagakan pelaku atau terlapor. Lokasi yang menjadi tempat pelaku melancarkan aksi bejatnya itu berlangsung di dua lokasi berbeda, diantaranya di ruangan sekretariat asrama Ma’ahad Al-Jami’ah UIN Mataram dan kedua di ruangan nomor 216 yang merupakan kamar tidur pelaku.

Di ruang sekretariat Asrama Ma’ahad Al-Jamiah diperagakan sebanyak 16 adegan. Kemudian di kamar tidur pelaku ada 49 adegan dengan empat orang mahasiswi sebagai korban. “Peristiwa ini terjadi di dua ruangan berbeda, di kamar pelaku dan ruang sekretariat asrama. Adegannya ada 65 adegan yang diperagakan,” ungkap Kombes Syarif.

Baca Juga :  NTB Masuk 10 Besar Kasus Pemerkosaan Tertinggi di Indonesia

Syarif mengatakan sampai saat ini oknum dosen Bahasa Arab tersebut belum ditetapkan sebagai tersangka, meski dia sudah mengakui perbuatannya. “Masih kita lakukan proses penyidikan, semoga cepat selesai sampai pemberkasan,” katanya.

Sebelumnya sudah ada tiga korban yang diperiksa dan satu orang saksi dalam kasus ini. Menurut keterangan pelaku ada tujuh mahasiswi yang menjadi korban tindakan pelecehan yang terjadi sejak tahun 2021-2024.

Puluhan adegan yang diperagakan dalam olah TKP kali ini merupakan keterangan dari terduga pelaku, hampir semua yang diperagakan juga tidak jauh berbeda dari keterangan para korban. “Hampir seluruh adegan yang diperagakan sudah sesuai dengan hasil laporan korban dan keterangan pelaku,” katanya.

Sementara itu, Tim Perwakilan Koalisi Stop Kekerasan Seksual NTB Joko Jumadi menyebut, dari seluruh adegan pelaku sudah sesuai dengan isi laporan korban yang didampinginya. Bahkan hampir dipastikan dalam waktu dekat harusnya sudah ada penetapan tersangka dan penahanan. “Isi laporan dengan hasil adegan hampir sama persis,” katanya.

Baca Juga :  Pemprov Kirim SK Putus Kontrak, PT GTI Balas Somasi Abdul Gani: Somasi Hal yang Biasa

Belakangan muncul dugaan, korban pelecehan seksual dari dosen Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram berinisial WJ diduga lebih dari tujuh mahasiswi. Ini berdasarkan, data korban pelecehan dari dosen Bahasa Arab itu yang namanya berbeda dari pengakuan pelaku.

Sehingga Joko Jumadi selaku yang mendampingi korban, memprediksi korban lebih dari tujuh mahasiswi setelah menyimak keterangan WJ saat diinterogasi di ruang penyidik Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Direktorat Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda NTB.

“Disampaikan sama pelaku korban-korbanya dan data yang kami punya beda. Kemungkinan data korban bisa bertambah,” kata Joko di Polda NTB saat mendampingi korban.

WJ mengakui perbuatannya saat diinterogasi dan menyebutkan korbannya terdapat sebanyak tujuh mahasiswi. Namun, nama-nama yang disebutkan WJ berbeda dengan korban data yang dipegang Joko. “Bedanya nama korban sekitar dua atau tiga orang,” ucap Joko. (rie)