Oknum Pimpinan Ponpes di Loteng Diduga Melakukan Pelecehan Tiga Santri

M.HAERUDDIN/ RADAR LOMBOK F — DATANG : Oknum pimpinan Ponpes (Baju coklat) di Pringgarata saat datang dan memasuki ruangan PPA Polres Lombok Tengah, Senin (6/1).

PRAYA — Salah satu oknum pimpinan pondok pesantren (Ponpes) di Kecamatan Pringgarata Lombok Tengah berinisal TH diduga melakukan pelecehan seksual kepada santrinya. Ironisnya, ada tiga orang santri yang diduga menjadi korban pelecehan TN. Informasi yang dihimpun kasus ini terbongkar setelah adanya gejolak ditengah masyarakat.

Dari pantauan Radar Lombok, Senin (6/1) sekitar pukul 16.25 WITA, oknum pimpinan Ponpes ini dilakukan pemeriksaan di ruangan unit PPA Satreskrim Polres Lombok Tengah. Nampak juga dua dari tiga santri yang diduga sebagai korban ikut dilakukan pemeriksaan. Hanya saja belum diketahui secara pasti apakah oknum pimpinan Ponpes ini datang ke Polres untuk diamankan atau mengamankan diri.

Baca Juga :  Bupati Kantongi Empat Nama Calon Direktur RSUD Praya

Kasi Humas Polres Lombok Tengah, IPTU Lalu Brata Kusnadi ketika dikonfirmasi membenarkan pihaknya sudah menerima laporan adanya dugaan pelecehan seksual yang diduga dilakukan oknum pimpinan Ponpes ini. Hanya saja pihaknya belum menjelaskan secara detail kronologis kasus ini, karena pelapor dan terlapor sampai dengan saat ini masih dilakukan pemeriksaan.

“Memang ada laporan awal ke Polsek (Polsek Pringgarata,red) dan saat ini dari Polres sedang melakukan visum ke korban, dugaan sementara korban ada tiga orang. Saat ini terlapor sedang dilakukan pemeriksaan oleh penyidik di Satreskrim Polres Lombok Tengah, nanti hasil pengembangan pemeriksaan
akan kami sampaikan,” ungkap Iptu Lalu Brata Kusnandi, Senin (6/1).

Baca Juga :  KPU Dituding Jegal Difabel Maju di Pilkada

Brata menegaskan dugaan pelecehan seksual ini terjadi ditahun 2023. Hanya saja pihaknya tidak menjelaskan secara detail kaitan dengan terbongkarnya kasus ini ditahun 2025 ini, namun tidak dinafikan kasus ini terbongkar setelah adanya gejolak di tengah masyarakat.

“Untuk sementara terlapor masih dimintai keterangan. Kasus ini dilaporkan dari keluarga santri,” tegasnya.

Ia juga belum bisa membeberkan berapa orang saksi yang diperiksa dalam kasus ini, tarmasuk apakah terduga pelaku datang ke Polres untuk mengamankan diri atas gejolak dibawah atau diamankan oleh kepolisian.

“Nanti kita gali dari hasil pemeriksaan,” tambahnya. (met)