Oknum Pelajar Terlibat Prostitusi Waria?

ILUSTRASI PROSTITUSI WARIA

KOTA BIMA-Prostitusi rupanya sudah mulai merambah ke kalangan pelajar. Beberapa oknum pelajar diduga terlibat prostitusi dengan waria.

Mirisnya, keterlibatan pelajar berusia rata-rata 16 tahun ini hanya untuk mendapatkan uang saja dari para waria. Hasil penelusuran Radar Tambora (Lombok Post Group) di suatu kelurahan di Kota Bima, terungkap jika prostitusi waria sudah masuk ke kalangan pelajar. Praktek ini nyaris tidak terlihat, karena sikap tersebut dianggap biasa oleh warga sekitar. ‘’Lihat tubuh ku, penuh dengan sundulan rokok saat bersama dia (pelajar, Red) tadi malam," cerita seorang waria berinisial R dengan bahasa daerah.

Ketika ditanya pelakunya, R mengaku dilakukan oleh "suaminya" yang masih berstatus pelajar. "Nanti saya tunjukkan suami saya. Sebentar lagi dia lewat sini," kata R dengan bangga.

Baca Juga :  Dewan Loteng Desak Penertiban Prostitusi Kuta

Sekitar pukul 14.00 Wita, sejumlah pelajar SMA pun berhamburan saat pulang sekolah. Terlihat sekelompok siswa, dengan gaya kekinian berjalan menuju ke arah R. ‘’Lihat, yang pakai topi itu suami saya," aku R tersipu malu. Dia pun dipanggil oleh pelajar pujaan hatinya itu. "R… sini saya mau pergi dengan teman-teman nih," panggil si pelajar.

Umpatan bernada kasar langsung terlontar dari R, karena tidak terima perlakuan si pelajar kepadanya. Entah apa yang diminta pelajar itu, namun tak lama kemudian dipenuhi oleh R. Menurut R, dirinya sering memberikan uang kepada "suaminya" tersebut. Tidak pasti jumlah yang diberikan.

Mirisnya, bukan hanya R yang mengaku memiliki hubungan spesial dengan palajar. Dua rekan R yang lainnya, seperti C juga memiliki pasangan seorang pelajar. "Tapi si C baru aja putus karena sering disiksa," ungkap R.

Baca Juga :  Salon dan Spa “Esek-Esek” Menjamur

Jumlah waria di kelurahan tersebut, terlihat cukup banyak.  Mereka rata-rata menghuni kos-kosan, serta beberapa salon. Eksistensi mereka pun, tidak hanya terlihat pada malam hari. Tapi juga kerap menunjukkan jati dirinya di siang hari. Termasuk, saat siswa pulang sekolah.

Kadis Dikpora Kota Bima Alwi Yasin MAP yang dikonfirmasi mengaku kaget. "Ini mengagetkan saya, sungguh miris dan menyedihkan," jawabnya singkat. Menurut Alwi, perilaku pelajar tersebut bisa dikategorikan menyimpang. Kemungkinan yang muncul kata Alwi, yang mendasari perilaku pelajar menjadi pasangan waria adalah uang. "Saya yakin orientasinya pasti uang. Karena hanya itu yang bisa didapatkan dari para waria tersebut," tandas Alwi. (tin)

Komentar Anda