OJK Dorong Perbankan Perbanyak Agen Layanan Laku Pandai

Yusri

MATARAM—Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi NTB, mendorong lembaga perbankan di Provinsi NTB untuk lebih gencar mensukseskan program laku pandai. Program laku pandai bagi perbankan tertentu tersebut sebagai salah satu upaya memasyarakatkan layanan tersebut.

"Saat ini di NTB baru ada sekitar 700 agen laku pandai dari sejumlah perbankan umum nasional," kata Kepala OJK NTB, Yusri di Mataram, Ahad (23/10).

Lembaga perbankan di Provinsi NTB saat ini masih dilaksanakan bank umum nasional, seperti. BRI, BNI, Bank Mandiri, BTPN dan Bukopin. Sementara untuk Bank Pembangunan Daerah (BPD) NTB hingga saat selarang ini belum melaksanakan program laku pandai.

Yusri mengatakan, program laku pandai sasarannya lebih diarahkan di daerah pelosok pedesaan yang belum tersentuh layanan lembaga industri keuangan dalam hal ini perbankan. Layanan laku pandai ini diharapkan bisa memberikan kemudahan bagi masyarakat dalam mengakses permodalan untuk memajukan dan mengembangkan usaha dari pelaku mikro kecil dan menengah (UMKM).

Baca Juga :  Izin Usaha OVO Finance Dicabut, OJK Beberkan Fakta

"Laku pandai ini tujuannya untuk menjangkau masyarakat di pedesaan dalam layanan perbankan," jelas Yusri.

Yusri mendorong lebih banyak lagi lembaga perbankan yang berkantor di Provinsi NTB membuka layanan laku pandai. Begitu juga dengan Bank NTB sebagai bank daerah bisa menjadi tuan rumah di daerah sendiri dengan membuka layanan laku pandai. Hanya saja, untuk melaksanakan program laku pandai, Bank NTB harus meningkatkan kualitas jaringan teknologi dan informasi (TI) yang dimiliki.

Karena dalam melaksanakan layanan laku pandai lebih mengedepankan kualitas dan pengamanan TI yang lebih canggih. Sehingga layanan laku pandai bisa berjalan dengan baik dan mengedepankan pengamanan standar. “Untuk saat ini baru BRI yang sudah memiliki jaringan layanan laku pandai terbanyak di NTB," kata Yusri.

Baca Juga :  OJK Minta BRI Ganti Uang Nasabah

Sementara itu, Kepala Cabang BRI Mataram, IGNG Jaya Hardana mengatakan, saat ini pihaknya terus memperluas dan memperbanyak agen layanan laku pandai di pedesaan. “Sudah ada 200 lebih agen laku pandai BRI di NTB dan kami terus akan perbanyak di pelosok pedesaan,” sebut Jaya.

Jaya menambahkan, layanan laku pandai (bank tanpa kantor) BRI sudah hampir tersebar di seluruh pedesaan di NTB melalui layanan BriLink. Di layanan laku pandai BriLink, masyarakat bisa menabung, menyetor uang pinjaman dan juga membayar berbagai kebutuhan lainnya, seperti angsuran kredit pembiayaan, PDAM, rekening listrik dan lainnya. (luk)

Komentar Anda