MATARAM – Pemungutan sSuara ulang (PSU) dilaksanakan serentak untuk 12 TPS yang tersebar di delapan kabupaten/kota di NTB, Sabtu (27/4). PSU berjalan lancar meski ada hambatan teknis.
Berdasarkan keterangan ketua Bawaslu NTB, Muhammad Khuwailid, dari semua TPS yang kena TPU, hanya TPS 5 Desa Tente Kabupaten Bima ada kendala. Petugas KPPS setempat mengundurkan diri. Warga juga tidak ada yang mau ditunjuk sebagai KPPS. Akhirnya KPPS diambilalih oleh sekretariat KPU Bima.” Jadi TPS 5 Tente itu KPPS-nya dirangkap KPU Bima,” katanya, Sabtu (27/4).
PSU sudah digelar berdasarkan rekomendasi Bawaslu. Catatan selanjutnya, terjadi penurunan partisipasi pemilih dibandingkan dengan tanggal 17 April lalu. Namun ia tidak merinci berapa prosentase penurunan itu.
BACA JUGA: Pencurian Suara Marak, Caleg Diminta Tunjukkan Bukti
Ketua KPU Provinsi NTB, Suhardi Soud, memastikan pihaknya sudah melaksanakan PSU sesuai dengan rekomendasi Bawaslu. Sebanyak 16 TPS menggelar PSU dengan aman dan lancar. Ia mengaku belum menerima laporan berapa partisipasi pemilih dalam PSU ini.
Pantauan Radar Lombok, pelaksanaan PSU di TPS 5 Pagesangan Kota Mataram berlangsung lancar dan tertib. Di TPS ini jumlah DPT mencapai 243 orang. Ketua KPU kota Mataram, Husni Abidin, memastikan PSU ini tidak mengganggu rekapitulasi suara di tingkat PPK. Di TPS ini untuk Pilpres, Paslon 01 Jokowi-Amin mengantongi 49 suara, sementara Paslon 02 Prabowo-Sandi sebanyak 87 suara.
Di KLU, PSU di 3 TPS di Desa Tanjung dan Sigar Penjalin Kecamatan Tanjung juga lancar.” Lancar,” kata ketua KPU KLU, Juraidin, saat ditemui di TPS 21 Sorong Jukung Desa Tanjung. Antusiasme warga datang ke TPS masih tinggi. Pengamanan dilakukan oleh Polri bekerjasama dengan TNI. KPU KLU menargetkan pleno di tingkat PPK rampung pekan depan.
BACA JUGA: Intervensi Elite Tak Mampu Menangkan Jokowi-Ma’ruf di NTB
Di Lombok Tengah PSU digelar di dua TPS di dua desa yakni Desa Pengembur Kecamatan Pujut dan Desa Aikmual Kecamatan Praya. Untuk PSU di Lombok Tengah, semua petugas KPPS adalah orang baru. Karena petugas lama diberhentikan lantaran melakukan pelanggaran yang menyebabkan terjadinya PSU. “Semua KPPS kita ganti dengan yang baru,”ungkap ketua KPU Lombok Tengah, Ahmad Fuad Fihiruddin.(yan/flo/met).
