Ogah Berpasangan dengan Adik Gubernur, PDIP Depak Husni Djibril

PDIP Depak Husni Djibril
KETERANGAN PERS: Ketua DPD PDIP NTB Rahmah Hidayat bersama jajaran menyampaikan hasil rapat terkait pendepakan Husni Djibril dari daftar bakal calon yang diusung PDIP di Pilkada Sumbawa, Selasa (14/1) kemarin.( AHMAD YANI/RADAR LOMBOK)

MATARAM–Sikap kader senior PDIP Husni Djibril yang menolak berpasangan dengan Dewi Noviani (Adik Gubernur NTB Zulkieflimansyah) sesuai keputusan PDIP, berbuntut panjang. PDIP memastikan mendepak Bupati Sumbawa itu dari daftar bakal calon bupati yang akan diusung pada Pilkada Sumbawa 2020.

Keputusan itu diambil setelah melalui rapat DPD PDIP NTB diperluas dengan melibatkan DPC PDIP Sumbawa di Kantor DPD PDIP NTB, Lingkar Selatan, Selasa (14/1) kemarin. “PDIP tidak akan usung kembali Saudara Husni Djibril di Pilkada Sumbawa,” tegas Ketua DPD PDIP NTB Rahmat Hidayat didampingi pengurus DPD PDIP NTB lainnya.

Keputusan PDIP tidak mengusung kembali Husni Djibril diakui sudah melalui pertimbangan mendalam. PDIP sudah mencermati, mengamati, dan menelaah realitas di Sumbawa. “PDIP adalah partai sangat realitis dalam usung kandidat,” ungkap Anggota DPR RI Dapil Pulau Lombok ini.

Menurut Rahmat, mengacu elektabilitas dan kinerja maupun tingkat kepuasaan masyarakat terhadap kepemimpinan Husni Djibril, itu relatif sangat rendah dan jeblok.

Kesehatan Husni juga menjadi pertimbangan utama. Dengan kondisi itu, terlalu berisiko dan tidak memungkinkan PDIP usung Husni Djibril di Pilkada Sumbawa. PDIP ingin mendorong figur yang punya peluang dan kans lebih besar untuk memenangkan kontestasi. “Kami banyak menerima keluhan dan ketidakpuasan masyarakat terhadap kinerja kader PDIP (Husni Djibril) di Sumbawa. Dan kami mohon maaf terkait hal itu kepada masyarakat Sumbawa,” tandasnya.

Namun demikian, Rahmat memastikan PDIP tetap akan mengusung kader terbaiknya di Pilkada Sumbawa. Siapa kader internal PDIP pengganti Husni Djibril, Rahmat mengaku akan memutuskan paling lambat minggu depan. “Dan sangat mungkin Gita Lesbano (Putra Husni Djibril/Anggota DPRD Sumbawa dari PDIP.red) yang kita usung di Pilkada Sumbawa,” imbuh suami dari Kepala Dinas Perdagangan NTB Putu Selly Andayani ini.

Namun PDIP kata Rahmat juga memberi prioritas terhadap Sekretaris PDIP NTB Lalu Budi Suryata yang akan berpasangan dengan Dewi Noviani. “Paling lambat minggu depan sudah kita pastikan siapa kita usung di Pilkada Sumbawa,” terangnya.

Tetapi yang jelas, Rahmat memastikan bahwa PDIP tetap akan berkoalisi dengan PKS di Pilkada Sumbawa.

Disinggung terkait sikap Husni Djibril yang akan tetap maju di Pilkada Sumbawa meski tak diusung PDIP, ia menegaskan, partai tidak boleh diatur orang per orang; ada prosedur dan mekanisme yang harus ditaati. “Jika beliau tetap maju, silakan. Itu bukan urusan PDIP,” tegas mantan Wakil Ketua DPRD NTB ini.

Lantas, apakah PDIP akan mencabut keanggotaan Husni Djibril sebagai kader? Terkait itu, Rahmat ogah membahasnya. “Saya tidak mau bahas yang belum terjadi. Prinsipnya, Husni Djibril masih tetap kader PDIP,” ucapnya.

Apakah PDIP tidak khawatir jika suara PDIP melorot di Kabupaten Sumbawa, mengingat Husni Djibril adalah icon PDIP di Kabupaten Sumbawa? Ia menegaskan, PDIP di Kabupaten Sumbawa tidak bergantung kepada figur tertentu. PDIP lebih mengedepankan mesin politik dan struktur organisasi dalam memenangkan kontestasi politik, sehingga pihaknya tidak khawatir sama sekali terkait hal tersebut. Bahkan, pihaknya optimistis PDIP akan tetap jadi pemenang di Pilkada Sumbawa 2020. “Sebelum dan sesudah Pak Husni jadi bupati, kursi PDIP di DPRD Sumbawa tetap saja enam. Tidak ada penambahan. Artinya PDIP tidak bertumpu pada figur,” terangnya.

Seperti diketahui, imbas konflik politik PDIP dengan Husni Djibril adalah munculnya spekulasi atau dugaan yang menyebutkan bahwa ada barter politik PDIP dengan PKS di Pilkada Kota Mataram dan Sumbawa. Di Kota Mataram, PDIP-PKS mengusung Putu Selly Andayani-TGH Manan. “Tidak ada itu urusan Pilkada Sumbawa dan Pilkada Kota Mataram. Masing-masing berbeda urusannya,” tegas Rahmat.

PDIP sendiri tampaknya ngotot menghendaki agar kadernya berpasangan dengan Dewi Noviani di Pilkada Sumbawa. Ada apa? Terkait hal itu, Rahmat menilai bahwa Dewi Noviani sebagai PNS Pemprov NTB adalah birokrat yang sudah teruji dan terbukti, berpengalaman, dan punya rekam jejak yang baik. Ia dinilai layak berpasangan dengan kader PDIP. Selain itu, nama Novi juga disodorkan oleh PKS. “Tidak ada urusan Ibu Novi itu adik gubernur. Tetapi kita lihat track record dan rekam jejak bersangkutan,” terangnya.

Terpisah, Bupati Sumbawa Husni Djibril menegaskan, dirinya sudah bulat maju kembali di Pilkada Sumbawa 2020, meski tanpa dukungan PDIP. Husni pun menyatakan siap dengan segala konsekuensi politik yang bakal dihadapi terkait keputusan tersebut. Termasuk kemungkian dicabut keanggotaan atau dipecat dari partai. “Ini demi keberlanjutan pembangunan dan kesejahteraan masyarakat Sumbawa,” tegasnya. (yan)

Komentar Anda