NW Bantah Main Politik Dua Kaki

KESEPAKATAN : NW dan DPD Partai Gerindra NTB menandatangani kesepakatan untuk mendukung dan memenangkan partai Gerindra dalam pemilu 2024. Kesepakatan itu ditandatangani di Anjani, Minggu lalu (24/7). (ISTIMEWA/RADAR LOMBOK)

MATARAM – Ormas Nadhlatul Wathan (NW) membantah pihaknya bermain politik di dua kaki.

Wakil Sekretaris Jenderal PB NW, Syamsu Rijal menegaskan, bahwa NW tidak pernah bermain politik di dua kaki. “NW tidak pernah berkhianat. Apapun menjadi pilihan politik ormas NW, kita taat dan solid,” katanya, kepada Radar Lombok, Selasa (26/7).

Ditegaskan, apapun menjadi pilihan politik NW, seluruh struktur dan perangkat organisasi, dari PB hingga ranting dan badan otonom (Banom), dipastikan taat aturan, patuh dan solid dengan keputusan PB NW.

Dia mencontohkan, bagaimana NW solid memberikan afiliasi politik kepada Partai Bintang Reformasi (PBR). Begitu juga saat dukungan politik NW pada saat pilkada NTB 2008 kepada Lalu Serinata. “Dari PB, hingga ranting dan banom, semua solid,” ucapnya.

Dia menilai, pernyataan menyebut NW memainkan politik dua kaki, sangat tidak tepat dan mendasar. Dia menegaskan, saat ini afiliasi politik ormas NW telah berlabuh kepada Partai Gerindra. NW telah menegaskan komitmen secara organisasi untuk dukung dan memenangkan Partai Gerindra dalam pemilu legislatif (Pileg) dan Pemilu Presiden (Pilpres) 2024. “Lalu pertanyaannya, di mana NW memainkan politik dua kaki. Itu pernyataan tidak mendasar dan mengada-ngada,”  sesalnya.

Baca Juga :  Muktamar, Momen Menyatukan Gerakan NWDI Berkelas Internasional

Menurutnya, semua pihak harus membedakan pilihan politik  organisasi NW yang didirikan oleh pahlawan nasional Maulana Syaikh dan zurriyat (cucu, red). Dia menilai, pilihan politik zurriyat adalah pilihan politik yang bersifat pribadi. Sehingga pilihan politik zurriyat lebih bersifat pribadi, tidak bisa disamakan dengan pilihan politik NW secara organisasi. “Ini banyak tidak dipahami oleh banyak pihak, termasuk para pengamat politik. NW afilisasi politik secara organisasi ke Partai Gerindra. Jika pun ada zurriyat memilih di luar Partai Gerindra, itu bersifat pribadi. Jadi tidak ada sangkut paut dengan pilihan politik NW secara kelembagaan,” tegasnya.

Baca Juga :  Seminar Kebangsaan Muktamar Pemikiran NW Hadirkan Tokoh Nasional

Sebab itu, dia berharap kepada para pihak terutama pengamat politik agar memahami itu, dan lebih bijak menyampaikan analisa politiknya. “Harus dibedakan mana pilihan politik NW secara organisasi dan pilihan politik zurriyat yang bersifat pribadi,” ungkapnya.

Lebih lanjut diungkapkan, Pihaknya saat ini sedang masif mensosialisasikan dan menyampaikan kepada jamaah ditingkat bawah terkait afilisasi politik NW secara organisasi kepada Partai Gerindra.

Dengan begitu, jamaah di tingkat bawah tetap solid, dan kompak untuk mendukung dan memenangkan partai Gerindra pada pileg dan pilpres 2024. “Kita tegas lurus dengan instruksi PB NW, sebagai keputusan tertinggi organisasi untuk dukung dan memenangkan partai Gerindra,” tegasnya. (yan/adv)

Komentar Anda