MATARAM — Nuraini, 40 tahun, warga Lingkungan Babakan Kebon, Kelurahan Babakan, Kecamatan Sandubaya, Kota mataram, kini hanya bisa merintih kesakitan. Segala upaya telah dilakukan untuk kesembuhan penyakiy tumor maxilla (rahang bagian atas) yang dideritanya sejak tahun 2016 lalu, pasca melahirkan anak kedua pada bulan Maret lalu, namun tak kunjung sembuh.
Pasca operasi, kondisinya justeru semakin memperihatinkan. Bahkan mata bagian kanannya kini hampir tidak terlihat karena tertutup tumor yang menyerang wajahnya. Akibat serangan tumor ganas ini, operasi pertama dilakukan di RSUP Sanglah, Denpasar pada Februari 2018 lalu. Tetapi benjolan tumor pada pipi Nuraini tetap saja tidak kunjung sembuh.
BACA JUGA: Ini Manfaat Mandi dengan Air Dingin
Sang suami, Ahmad Syahrin menuturkan, awalnya benjolan kecil saja di bagian dekat mata, yang mulai ada sejak Nuraini mengandung anak kedua pada tahun Maret 2016 lalu. “Awalnya kecil, setelah melahirkan baru dilakukan operasi, benjolan justeru semakin besar,” katanya kepada Radar Lombok, Senin kemarin (25/2).
Pasca operasi 2018, belum ada perubahan. Karena kondisi ekonomi yang semakin menghimpit, kini Nuraini terpaksa beralih ke pengobatan herbal.
Saat operasi di RSUP Sanglah, Denpasar, dia menggunakan BPJS Kesehatan. Meski tidak dipungut biaya, namun kebutuhan sehari-hari tentu sangat dibutuhkan. Uluran tangan donator sangat dibutuhkan, untuk penyembuhan Nuraini.
BACA JUGA: 8 Gejala Penyakit Jantung Yang Wajib Anda Waspadai
Terpisah, Kepala Dinas Sosial Provinsi NTB, H Ahsanul Khalik mengatakan, pemerintah provinsi telah merespon kondisi pasien penderita tumor ini. Meski diakui pihaknya juga sudah beberapa kali memberikan perhatinan. “Kita akan bantu keluarganya untuk meringankan bebannya,” katanya.
Sementara anggota Komisi II DPRD Kota Mataram, Herman juga merespon kondisi Nuraini. Ia berharap, Pemerintah Kota Mataram juga memberikan respon cepat terhadap kondisi salah satu warga Kota Mataram ini. (dir)
