NTB Waspadai Orang Gila Serang Pemuka Agama

Ilustrasi Orang Gila
Ilustrasi

MATARAM – Misteri orang gila yang belakangan ini sering menyerang ulama di berbagai daerah, diantisipasi agar tidak terjadi  di wilayah NTB.

Untuk mengantisipasi hal itu tidak terjadi di NTB, langkah-langkah preventif dilakukan. Misalnya dengan memperkuat patroli di wilayah-wilayah tertentu. “Semoga tidak ada terjadi di NTB tokoh-tokoh kita diserang orang gila,” ujar Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Kasatpol PP) Provinsi NTB, Lalu Dirjaharta kepada Radar Lombok, kemarin.

Satpol PP sendiri selama ini terus menggalakkan patroli. Meski ada dijumpai orang gila, namun belum memberikan tanda bahaya. Apalagi dicurigai akan menyerang para tokoh agama yang ada di NTB. Orang-orang gila yang ditemukan di jalan, sejauh ini dibiarkan saja. Mengingat tidak merugikan masyarakat umum. “Kalau dia mengganggu, ya tentu kita akan angkut. Tapi dari hasil patroli sampai saat ini belum ada dijumpai orang gila yang membahayakan,” katanya.

Baca Juga :  Dua Pelaku Curanmor Tertangkap, Pengantin Baru Diburon

Untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, Dirjaharta akan melakukan koordinasi dengan Dinas Sosial Provinsi NTB. Langkah tersebut harus diambil, agar kejadian di daerah lain tidak merambah masuk ke NTB. Gubernur NTB, TGH M Zainul Majdi mengaku telah melakukan koordinasi dengan Kapolda NTB terkait keamanan kedepannya. “Saya sudah koordinasi dengan Kapolda agar patroli lebih kuat, terutama di titik-titik yang memang rawan. Insya Allah NTB tidak akan terjadi teror terhadap pemuka agama,” ucapnya.

Ditegaskan, teror terhadap pemuka agama seperti yang terjadi di beberapa daerah, merupakan tindakan terkutuk. Pemuka agama yang selama ini menjaga keutuhan bangsa, mengajak pada kebaikan dan berkontribusi terhadap keamanan, sudah selayaknya diberikan perlindungan. “Teror kepada siapapun tidak boleh, apalagi kepada pemuka agama. Itu terkutuknya berlipat,” ujar gubernur.

Baca Juga :  Ngaku Masih Sayang, Pemuda Ini Nekat Curi Motor Mantan Pacar

Hal yang sangat disesalkan, teror tersebut terkadang terjadi di rumah ibadah. Peristiwa tersebut tentunya sangat tidak pantas dilakukan. “Langkah-langkah preventif memang harus dilakukan, termasuk membangun komunikasi juga dengan ormas keagamaan,” katanya.

Menurut gubernur, para tokoh agama harus mendapatkan perhatian lebih dalam hal perlindungan. Mengingat peran besar para tokoh agama di tataran masyarakat dalam menjaga masyarakat, memotivasi, dan membangun bangsa. Gubernur menilai, perlindungan tersebut penting diberikan demi menjaga agar simpul-simpul masyarakat tidak terganggu. “Penganiayaan terhadap tokoh agama termasuk kiai, dan juga di gereja itu harus dituntaskan oleh pemerintah melalui penegak hukum dari A sampai Z, supaya spekulasi tidak berkepanjangan dan energi pembangunan yang dilakukan pemerintah tidak sia-sia karena isu-Isu seperti ini,” tutupnya. (zwr)

Komentar Anda