NTB Tertinggi Angka Kasus Pneumonia

NTB Tertinggi Angka Kasus Pneumonia
TERTINGGI : Provinsi NTB tercatat sebagai daerah yang paling tinggi ditemukan kasus pneomonia. Hal itu terungkap dalam acara Media Brifieng Program demonstrasi pnemoukokus konyugasi di RRU Kantor Gubernur NTB, Senin kemarin (2/10). (AZWAR ZAMHURI/RADAR LOMBOK)

MATARAM – Direktur Surveilans dan Karantina Kesehatan (SKK) Kementerian Kesehatan, dr Elizabeth Jane Soepardi mengungkapkan, Provinsi NTB tercatat sebagai daerah yang paling tinggi ditemukan kasus pneumonia mencapai 6,38 persen.

Dijelaskan dr Jane, pneumonia merupakan penyebab utama kematian balita di dunia. Setiap tahunnya, banyak balita yang meninggal dunia. Bahkan setiap menit ada 2 balita yang meninggal akibat pneumonia. “NTB tertinggi, makanya mulai Oktober ini kami canangkan imunisasi PCV di Lombok Timur dan Lombok Barat,” ungkapnya dalam acara Media Brifieng Program demonstrasi pnemoukokus konyugasi di Ruang Rapat Utama (RRU) Kantor Gubernur NTB, Senin kemarin (2/10).

Kasus pneumonia disebakan oleh bakteri yang disebut Streptococcus Pneumonia atau Pneumokokus dan bakteri Haemophilus Infuenza tipe b atau Hib. Dalam rangka pencegahan penyakit tersebut, telah dilakukan introduksi vaksin Hib yang dikombinasikan dengan PTD-HB menjadi PTD-HB-Hib kedalam program Imunisasi Nasional sejak tahun 2013.

Untuk imunisasi di pulau Lombok, telah dianggarkan sekitar Rp 35 milair. Sebanyak 34 miliar untuk biaya pengadaan atau pembelian vaksin dan untuk operasional dianggarkan Rp 986 juta. “Ada juga bantuan hibas GAVI sebesar Rp 14,5 miliar selama 3 tiga tahun,”  terangnya.

Lebih lanjut disampaikan, Pneumokokukus merupakan penyebab penting infeksi berat pada anak dan penyebab kematian yang dapat dicegah. Maka, Kemenkes dalam hal ini mengatasi Pheumonia dengan mengurangi risiko (protec), kemudian melalui imunisasi (Preven) dan mencegah kematian (treat).

Komentar Anda
1
2
3