NTB Segera Launching Medical Tourism

MATARAM-Provinsi NTB memiliki potensi cukup besar sebagai pusat medical Tourism di Indonesia. Dengan mengandalkan inovasi jasa layanan kesehatan unggulan, RSUD NTB menjadi satu-satunya rumah sakit daerah di Indonesia yang masuk dalam e-katalog kesehatan. Bersama rumah sakit lainnya di NTB, disamping memiliki fasilitas lengkap dan menawarkan inovasi produk jasa unggulan, juga didukung pesona NTB yang memikat serta keberadaan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika sebagai destinasi super prioritas nasional. Apalagi di tahun 2021 nanti balap motor paling bergengsi didunia, MotoGP akan digelar di Mandalika.

“Ini menjadi peluang bagi NTB untuk mengembangkan inovasi jasa layanan dibidang kesehatan yang terpadu dan terintegrasi dengan pariwisata, Yakni Medical Tourism,” ungkap Direktur RUD Provinsi NTB, dr. H. Lalu Hamzi Fikri, MM, saat memimpin rapat persiapan lounching medical Tourism oleh Gubernur NTB, Dr.H.Zulkieflimansyah yang dijadwalkan akan dilaksanakan pada tanggal 14 Desember 2019 serta akan didukung dan dihadiri Menteri Kesehatan RI, dr. Terawan.

Menangkap peluang itu, dr.Fikri mengungkapkan bahwa pihaknya bersama rumah sakit pemerintah dan rumah sakit swasta yang ada di NTB, sudah menyiapkan diri. Salah satunya melalui inovasi produk jasa layanan unggulan yang memikat pengunjung atau masyarakat dari berbagai belahan dunia untuk berobat ke NTB. Dan disela-sela pengobatannya itu, mereka juga disediakan pilihan paket-paket kunjungan rekreasi yang dapat menambah semangat dan memotivasi untuk cepat pulih, sehat dan bahagia.

Menurutnya, RSUD NTB sendiri menawarkan produk unggulannya berupa Pengobatan Radioterapi. Layanan radioterapi itu didukung peralatan canggih dengan kapasitas layanan bisa mencapai 80 pasien sehari. Bahkan CT Scan Simulator milik RSUD NTB tersebut merupakan yang pertama kalinya di Indonesia. Selain itu, Pesawat sinar radioterapinya pun merupakan pesawat versi yang paling baru, ujar Miq Fikri sapaan akrabnya.

Tidak itu saja, rumah sakit lainnya di Lombok tidak mau kalah. Seperti Rumah Sakit Harapan Keluarga menawarkan produk jasa layanan unggulan berupa “treatment cuci darah”. Demikian juga RS Risa Centra Medica dengan Baby SPA, dan produk kesehatan lainnya. Seluruhnya akan berkolaborasi dengan RSUD NTB sebagai fasilitator dalam program NTB Medical Tourism yang siap dipromosikan ke seluruh dunia ini, terangnya.

Untuk itu, pihaknya bersama seluruh jajaran di RSUD NTB serta RSUD Kota Mataram dan beberapa rumah sakit swasta lainnya di Mataram berkolaborasi dan bersinergi dengan Dinas Pariwisata, Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia ASITA, dan seluruh instansi pemerintah terkait bersiap-siap untuk melakukan launching Medical Tourism di NTB.

“Untuk produk Medical Tourism kami sudah siap 100 persen. Karena itu kami harus berani mengambil langkah besar untuk melaunchingnya 14 Desember mendatang,” tegasnya seraya meminta dukungan Kepada Kepala Dinas Kominfotik NTB, Gde Aryadi dan seluruh Awak Media yang hadir untuk mempublikasikannya secara luas.

Tak hanya kesiapan produk medisnya saja, produk wisata yang ditawarkan juga telah siap dipasarkan. Dr. Hamzi menuturkan rapat dan koordinasi telah dilakukan sebelumnya bersama para pelaku usaha wisata yang tergabung dalam ASITA. Para guide medis pun akan dipersiapkan secara khusus untuk mendampingi para pasien Medical Tourism ini.

Dengan dibukanya Medical Tourism di NTB ini diharapkan NTB tak lagi hanya dikenal sebagai Destinasi Wisata Halal Terbaik di dunia. Tetapi juga mampu mengahadirkan warna baru di dunia medis nusantara.

“Launching ini akan menjadi langkah awal kita. Kalau kita menunggu 100% siap seluruhnya, pasti tidak akan siap. Kita mengharapkan dukungan dari berbagai pihak,” harapnya. (vs@kominfo)

Komentar Anda