NTB Masuk Lima Besar Tertinggi Kasus Kematian Covid-19

Update data perkembangan Covid-19 di NTB tanggal 8 September 2020.

MATARAM-Kasus kematian akibat terpapar Covid-19 di NTB cukup tinggi. Bahkan NTB masuk di urutan lima besar secara nasional kasus kematian tertinggi di Indonesia.

Menangapi hal tersebut, Sekretaris Daerah (Sekda) selaku Ketua Pelaksana Harian Gugus Tugas Provinsi NTB, Lalu Gita Ariadi mengakui jika kasus kematian di NTB cukup tinggi, hingga saat ini sudah mencapai diangka 171 orang. “Ya itulah makanya dari awal kita waspada,” ujarnya, Selasa (8/9/2020).

Data yang dirilis Kementerian Kesehatan (Kemenkes) tanggal, 6 Septermber 2020 kemarin mencatat 10 Provinsi di Indonesia dengan tingkat kematian tertinggi. Urutan pertama Jawa Timur dengan tingkat kematian 7,1 persen, disusul, Jawa Tengah 7,1 persen, Bengkulu 6,6 persen, Sumatera Selatan 5,9 persen, kemudian di urutan ke lima NTB dengan tingkat kematian mencapai 5,9 persen. Selanjutnya, urutan ke enamSumantera Utara, 4,4 persen, Sulawesi Tengah 4,4 persen, Kalimantan Selatan 4,2 persen, Lampung 4,2 persen dan urutan ke sepuluh Kalimatan Timur dengan tingkat kematian mencapai 4,2 persen.

Dikatakan Gita, tujuan dari awal dengan melakukan kontak tracing secara masif untuk mengetahui secepat mungkin orang bergejala dan lain sebagainya. Maka treatment bisa dilakukan lebih cepat lagi. Tapi karena masyarakat sudah merasa trumatik, jadi enggan dilakukan tracing. Ketika hal itu terjadi, sambungnya, pihaknya khawatir yang masuk rumah sakit itu adalah orang yang dalam keadaan krononis. “Maka ketika sudah krononis apa yang terjadi?. Minimal ada upaya yang bisa kita berikan, makanya teman-teman sudah mengantisipasi dari tim medis kalau kita tidak efektifkan dan lebih progresif melakukan tracing maka hal ini (kematian) dari awal bisa terjadi,”terangnya.

Maka menurutnya, pencegahan itu lebih awal lebih penting. Tracing itu tujuannya lebih cepat mengetahui. Pemerintah kabupaten/ kota juga sudah melakukan hal tersebut. “Artinya masyarakat agar lebih memahami betul makna dari tracing itu bukan mancari-cari pekerjaan,”imbuhnya.

Sementara data Gugus Tugas Provinsi NTB pada tanggal 8 September 2020, terdapat 15 orang positif baru. Rinciannya dari Kota Mataram 6 orang, Lombok Barat 2 orang, Lombok Timur 5 orang,Dompu 1 orang dan luar Provinsi NTB 1 orang.

Pada hari yang sama juga terdapat 25 orang pasien dalam perawatan yang dinyatakan sembuh setelah melalui tahap uji swab dua kali. Rinciannya dari Kota Mataram 4 orang, Lombok Barat 5 orang, Lombok Utara 2 orang dan Lombok Timur 2 orang. Selanjutnya dari Sumbawa 10 orang, Kabupaten Bima 1 orang dan Kota Bima 1 orang. Maka di NTB telah terkonfirmasi total 2889 pasien positif,2238 pasien sembuh, 171 meninggal dunia dan 480 orang sedang menjalani perawatan. (sal)

Komentar Anda