NTB Bisa Jadi Contoh Penguatan Pendidikan Karakter

NTB Bisa Jadi Contoh Penguatan Pendidikan Karakter
CERAMAH PPK : Mendikbud Prof Dr Muhadjir Effendi saat memberikan pemaparan tentang program pendidikan karakter kepada orangtua murid di Sekolah LHIBS Mataram Minggu kemarin (9/7). (Zulfahmi/Radar Lombok)

MATARAM–Menteri Pendidikan dan Kebudayaan  Muhadjir Effendi melakukan kunjungan kerja di Mataram Minggu kemarin  (9/7).

Selama di Kota Mataram, Muhadjir mendatangi beberapa sekolah  untuk melakukan sosialisasi program Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) yang sudah ia gagas melalui program sekolah lima hari. Muhadjir menyampaikan, program PPK yang sedang ia galakan ini sebagai upaya memperkuat karakter anak-anak untuk mendukung masa depannya.

Oleh karena itu pemerintah akan mencoba melakukan reformasi  sistem pendidikan di Indonesia. Dimana, sistem pendidikan yang akan diterapkan di Indonesia akan lebih  menekankan kepada pendidikan karakter.” Pelan-pelan kita akan melakukan reformasi pendidikan menuju pendidikan berbasis karakter,” ujarnya di sekolah Lentera Hati Islamic Booarding School (LHIBS)  di Jalan Adi Sucipto Ampenan.

Pendidikan karekter di Indonesia kedepannya minimum 60 sampai 70 persen dalam sistem pendidikan di Indonesia. Sedangkan  untuk pengalaman teori dan sebagainya  cukup  hanya 30 persen saja.” Dengan persentasi pendidikan karakter lebih banyak daripada menerima pendidikan yang bersifat teori dan belajar seperti sekarang ini, dijamin anak-anak untuk usia mendatang akan lebih cepat paham dan lebih mamahami diri dan kondisi bangsa kedepannya,” jelasnya.

Menurutnya, jika  karakter dalam diri anak tersebut kuat, maka  anak akan bisa bersaing dimasa depan. Anak-anak tidak perlu diisi macam-macam pembelajaran. Tetapi anak diminta dan diarahkan untuk lebih aktif. Orang tua atau pihak guru di sekolah diimbau untuk jangan terlalu  memaksakan anak dengan materi. Karena Kalau anak sudah mengusai, maka ia  akan mencari sendiri. ” Semua nilai dalam Pancasila harus ditanamkan, salah satu caranya dengan pendidikan karakter,”  tegasnya.

Baca Juga :  Senat Mulai Uji Empat Calon Rektor UIN Mataram

Kalau pemerintah  gagal menjalankan sistem pendidikan ini, maka Negara termasuk gagal menyiapkan generasi muda yang kuat. Jika ini terjadi, maka akan sangat mahal kerugiannya.

Dalam kesempatan itu, Muhadjir  mengatakan Provinsi NTB  menjadi contoh PPK. “Hal yang luar bisa menyaksikan aktvitas pendidikan yang baik di NTB. Ini bisa menjadi contoh baik aktivitas secara nasional, dan semoga bisa terus berkembang,” ujar Muhadjir.

Dia menyampaikan, penguatan pendidikan karakter di Boarding School sudah diterapkan. Tugas Kemendikbud adalah memastikan di sekolah-sekolah regular bisa menerapkan PPK yang telah dimasukkan dalam Kurikulum 2013, dengan memperkuat ekstrakurikuler dan kokurikuler.

“Penanaman pendidikan karakter di sekolah, anak-anak jangan dipaksakan dengan yang belajar yang macam-macam di dalam kelas, tetapi harus dirangsang siswa belajar aktif. Siswa ditanamkan kejujuran dan nilai-nilai Pancasila. Dengan itu maka akan lahir pribadi yang kokoh,” jelasnya.

Baca Juga :  195 Kepala Seolah SD dan SMP Didimutasi

Mantan rektor Universitas Negeri Malang ini menyampaikan akan mengambil cerita sukses tentang pelaksanaan PPK di Provinsi NTB, untuk dijadikan contoh penerapannya pada provinsi lain.

Orangtua  murid  LHIBS ini mengaku setuju dengan pengarahan yang diberikan oleh menteri ini. Dengan anak diberikan pendidikan karakter,  anak lebih bisa melakukan pengembangan diri dan penguatan dalam diri anak. Apalagi saat ini   Indonesia sedang diuji dengan berbagai permasalahan yang ada. Maka dibutuhkan anak muda atau anak-anak yang mempunyai karakter yang kuat untuk bisa menanggulangi semua permasalahan bangsa.” Saya setuju dengan program pendidikan karakter  tersebut, “ kata Herry Ramadhan orangtua murid.

Pemerintah pasti memiliki tujuan yang baik dan sudah dipertimbangkan matang-matang terhadap program yang dirancang. Sebelum pemerintah mempunyai program lima hari sekolah, ia  sendiri sudah merasakan manfaatnya. Sehingga anaknya di-sekolah-kan di LHIBS Mataram. Dimana dengan program ini orang tua dan anak memiliki dua hari untuk bisa beriteraksi karena hari Sabtu dan Minggu libur.

Selain berkunjung ke LHIBS, Muhadjir Effendi  mendatangi sekolah FDS Muhammadiyah Mataram dan  Ponpes NW Nurul Jannah. Muhadjir juga memberikan ceramah kepada ribuan guru di Kota Mataram.(ami/esy/jpnn)

Komentar Anda