NTB Baru 7,70 Persen Capaian Vaksinasi Booster

dr. HL. Hamzi Fikri (Faisal Haris/Radar Lombok)

MATARAM – Pemerintah pusat telah memutuskan vaksinasi Covid-19 dosis ketiga atau booster menjadi salah satu syarat bagi masyarakat yang ingin mudik lebaran tahun ini. Di provinsi NTB sendiri jumlah masyarakat yang telah divaksinasi booster hingga 2 Maret 2022 sebanyak 293.501 orang atau 7,70 persen.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi NTB dr. HL. Hamzi Fikri mengatakan pasca ditetapkan vaksinasi booster sebagai syarat mudik, terjadi peningkatan masyarakat yang mendatangi fasilitas kesehatan untuk melakukan vaksinasi. “Ada peningkatan yang datang vaksinasi booster sekarang ini. Trennya di Lombok Barat dan Lombok Utara meningkat. Terutama yang mau mudik ke luar daerah,” ujarnya di Mataram, Sabtu (2/4).

Hamzi sapaan akrab mantan Direktur RSUD Provinsi NTB ini, menyatakan Pemerintah pusat telah mengubah jarak vaksinasi booster dengan vaksinasi dosis kedua. Meski sebelumnya ditentukan jarak pemberian vaksin booster setelah 6 bulan menerima vaksinasi dosis kedua. Namun sekarang, jarak vaksin booster dengan vaksinasi dosis kedua diperbolehkan 3 bulan. “Vaksinasi booster kita di NTB terus berjalan di 10 kabupaten kota di NTB. Jadi sekarang ini untuk mudik ndak perlu rapid antigen dan PCR jika sudah vaksin booster. Makanya animo masyarakat untuk vaksinasi booster meningkat juga,” katanya.

Dikatakan, jika sebelumnya petugas kesehatan yang mencari sasaran vaksinasi ke rumah-rumah. Namun sekarang sasaran vaksinasi yang datang ke fasilitas kesehatan untuk divaksin oleh para petugas. “Sekarang ada pergeseran kebutuhan. Kalau awal-awalnya kita cari sasaran penerima vaksin. Kalau sekarang masyarakat yang cari vaksin booster. Alhamdulillah ada tren peningkatan,” imbuhnya.

Baca Juga :  Calon Kepala Daerah Harus Beri Keteladanan

Untuk ketersedian stok vaksin booster masih cukup tersedia. Disebutkan, ada beberapa jenis vaksin booster yang tersedia. Yakni jenis Pfizer. Namun ada juga vaksin jenis Astrazeneca. Khusus untuk kelompok rentan seperti lansia, petugas kesehatan tetap mengejar target sasaran dengan mendekatkan pelayanan. “Jadi untuk stok vaksin kita masih tersedia. Baik digudang maupun dimasing-masing kabupaten kota,” ucapnya.

Seperti diketahui, Satgas Covid-19 telah mengeluarkan aturan terkait mudik lebaran 2022 bagi Pelaku Perlajanan Dalam Negeri (PPDN). Bagi masyarakat yang telah mendapatkan vaksin dosis ketiga atau booster tidak perlu melakukan testing antigen maupun PCR. Sedangkan bagi masyarakat yang hanya menerima vaksin sampai dosis kedua, diwajibkan untuk melakukan testing antigen 1 x 24 jam atau PCR 3 x 24 jam. Kemudian, bagi masyarakat yang baru menerima vaksis dosis pertama, diwajibkan untuk melakukan testing PCR 3 x 24 jam.

Sedangkan bagi masyarakat dengan kondisi kesehatan tertentu sehingga belum bisa vaksin, wajib untuk melakukan testing PCR 3 x 24 jam dan melampirkan surat keterangan dari dokter umum atau rumah sakit setempat. Kemudian untuk anak-anak di bawah umur 6 tahun, tidak perlu melakukan testing namun wajib didampingi oleh pendamping perjalanan yang telah memenuhi syarat perjalanan. Sedangkan untuk anak-anak umur 6 sampai 17 tahun, tidak perlu melakukan testing namun harus menunjukkan vaksinasi sampai dosis kedua.

Baca Juga :  Ditinggal Umrah, Banyak Pejabat Keluar Daerah

Disisi lain, Hamzi menyampaikan, pada gelaran MotoGP Mandalika pada 18-20 Maret 2022 lalu, dari data yang dihimpun tidak menimbulkan klaster baru Covid-19 di NTB. Bahkan Pemprov NTB tidak menemukan adanya lonjakan jumlah pasien terpapar Covid-19 sejumlah kota/kabupaten. “Kasus Covid kita pasca MotoGP tidak ada klaster baru. Tidak ada peningkatan kasus Covid yang signifikan. Kita lihat dari laporan pasca MotoGP, tren kasus malah menurun,” katanya.

Pada saat gelaran MotoGP Mandalika, pihak panitia mensyaratkan seluruh penonton setidaknya sudah memperoleh suntikan vaksinasi dosis kedua. Catatan vaksinasi penonton didata dalam aplikasi PeduliLindungi.

Meskipun demikian, kata Hamzi, pihaknya waktu itu tetap melakukan random sampling rapid test antigen kepada 2.498 orang selama gelaran MotoGP Mandalika. Dari jumlah tersebut, yang dilakukan tes antigen secara acak, sebanyak 2.497 orang. Hasilnya dinyatakan negatif Covid-19. Sedangkan satu orang terpapar COVID-19 dengan orang tanpa gejala (OTG).

Untuk positivity rate Covid-19 di NTB dalam tujuh hari terakhir di bawah angka satu persen yakni 0,91 persen. Artinya, kasus positif Covid-19 di NTB sangat kecil sekali. Meski demikian, sambung Hamzi, pihaknya akan terus memantau perkembangan kasus Covid di NTB sampai hari ke-14 setelah gelaran MotoGP Mandalika. “Tapi saya optimis, tren kasus hariannya masih terkontrol dan stabil,” pungkasnya. (sal)

Komentar Anda