Nongkrong Saat Jam Pelajaran, Sembilan Pelajar Diangkut Pol PP

Sembilan Pelajar Diangkut Pol PP
DIDATA: Para pelajar dari berbagai sekolah saat dilakukan pendataan oleh petugas Satpol PP Lombok Tengah, Jumat kemarin (5/1). (M Haeruddin/Radar Lombok)

PRAYA – Petugas Satpol PP Kabupaten Lombok Tengah mengangkut sembilan pelajar yang kedapatan keluyuran saat jam pelajaran masih berlangsung. Sembilan pelajar tersebut ditemukan petugas saat sedang asyik nongkrong di pinggir jalan dekat waduk di Kelurahan Jontlak Kecamatan Praya.

Para pelajar yang tampak terlihat menggunakan seragam MTs dan SMP tersebut, kedapatan bersama puluhan pelajar lainya ada sedang asyik nongkrong dan ada pula yang main game. Hanya saja, melihat kedatangan petugas membuat para pelajar itu kocar kacir. Sehingga petugas hanya bisa mengamankan sembilan pelajar. Dan selanjutnya dibawa ke kantor Satpol PP Lombok Tengah untuk dimintai keterangan.

Saat di kantor Satpol PP, para pelajar itu kemudian diberi hukuman oleh petugas dengan disuruh untuk push up dan hormat bendera. Tidak hanya itu, mereka juga yang memiliki rambut yang tidak layak sebagai seorang pelajar, kemudian dicukur. Setelah itu, mereka kemudian diintrogasi alasanya masih berkeliaran saat jam pelajaran masih berlangsung itu.

Kasatpol PP Lombok Tengah Lalu Marwan menjelaskan, penangkapan para pelajar itu merupakan tindaklanjut dari adanya informasi masyarakat yang menyampaikan, jika di waduk tersebut sering dijadikan tempat untuk tongkorongan bagi para pelajar saat masih jam sekolah berlangsung. Menindaklanjuti hal itu, petugas kemudian bergerak cepat untuk mendatangi lokasi untuk mengamankan para pelajar itu. “Ini juga merupakan kegiatan rutin kita dari Satpol PP yang melakukan patroli. Untuk melakukan pemantauan kepada para pelajar yang masih saja tetap berkeliaran atau membolos. Mereka yang berhasil kita amankan akan kita berikan pembinaan dan akan kita data agar nantinya tidak mengulangi perbuatanya lagi,” ungkap Marwan kepada Radar Lombok saat ditemui di ruang kerjanya, Jumat kemarin (5/1).

Baca Juga :  Prof Bambang Siapkan Kepemimpinan Transformasional

Para pelajar itu, selain mereka dibina mereka juga akan dikembalikan kepada pihak sekolah. Sehingga nantinya petugas menyerahkan tindakan selanjutnya kepada masing-masing sekolah asal para pelajar itu. “Karena masih jam sekolah, maka kita akan kembalikan kepada pihak sekolah. Nanti masing-masing sekolah yang akan melakukan pembinaan atau tindakan selanjutnya,” jelasnya.

Lebih jauh Marwan menyampaikan, pihaknya tidak hanya melakukan interogasi kepada para pelajar itu terkait alasanya keluyuran di jam sekolah. Namun pihaknya juga akan mendatangi pihak sekolah untuk menanyakan penerapan disiplin kepada para murid yang terlambat. Karena tidak jarang alasan para murid yang keluyuran karena tidak diberikan masuk sekolah. Hanya saja pihaknya enggan membeberkan asal sekolah dari para pelajar yang diamankan itu. “Terkadang ada sekolah yang menerapkan kalau telat datang maka tidak diberikan masuk. Sehingga murid juga terkadang kalau mau pulang mereka tidak berani. Karena takut dimarahi sama orang tuanya. Sehingga, tidak jarang para pelajar kita ini nongkrong sampai jam sekolah sudah selesai. Untuk itu kita harus cari tau juga aturan sekolah itu,” jelasnya.

Baca Juga :  Ingin Terus Sekolah

Permasalahan yang sering terjadi juga, tidak lain karena aturan jika para pelajar tidak diperbolehkan membawa kendaraan ke sekolah. Sehingga para pelajar menitipkan kendaraan mereka kerumah-rumah yang terdekat dengan sekolah. Hal itu, dirasa salah satu penyebab banyaknya anak yang masih berkeliaran karena dianggap bisa dengan bebas berkeliaran. “Karena motor ada di luar sekolah. Sehingga itu salah satu penyebab juga. Tapi yang jelas kita terus melakukan patroli untuk melakukan kontrol kepada para pelajar kita agar tidak keluyuran saat jam pelajaran masih berlangsung. Pihak sekolah juga kami minta agar lebih tegas dalam memberikan sanksi kepada para siswa yang kedapatan membolos,” jelasnya. (cr-met)

Komentar Anda