Nilai Ekspor NTB Turun 95,73 Persen

Suntono
Suntono (Ist/)

MATARAM – Nilai ekspor Provinsi Nusa Tenggara Barat pada Oktober 2018 sekitar 1,8 juta USD mengalami menurunan yang cukup dalam yaitu mencapai 95,73 persen dibandingkan September 2018 yang mencapai 43 juta USD. Dimana PT AMNT yang biasanya ekspor konsentrat, namun saat ini tidak ekspor sama sekali.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) NTB Suntono mengatakan pada Oktober PT AMNT yang biasanya ekspor barang tambang, tetapi tidak sama sekali, berdasarkan data yang diberikan pihak PT AMNT. Bahkan berdasarkan data BPS, nilai impor lebih besar dari ekspor. Hal ini sangat berpengaruh terhadap neraca perdagangan.

Baca Juga :  PTAMNT Dapat Perpanjangan Izin Ekspor Konsentrat

BACA JUGA: Harga Kebutuhan Pokok Naik

“Nilai ekspor secara bulanan mengalami kontraksi. Sehingga NTB mengalami defisit karena impornya 3,8 USD dan ekspornya 1,8 USD,” kata Suntono, Rabu (21/11)

Dikatakanya NTB yang mengalami defisit karena impor yang lebih besar, maka nantinya akan berpengaruh pada pertumbuhan ekonomi di triwulan ke IV. Dimana transaksi di Oktober terbayar di November dan Desember berpengaruh menurun.

Menurut Suntono, sekarang ini banyak kalangan mengatakan ekspor itu bukan merupakan gambaran ekonomi yang ada di masyarakat, tetapi didalam menghitung ekonomi itu  tidak bisa memilah-milah. Untuk itu supaya NTB mempunyai gambaran seberapa ekonomi yang dihasilkan di luar PT AMNT.

Baca Juga :  Oktober Nilai Ekspor NTB Anjlok 25,67 Persen

BACA JUGA: Faterna Unram Kembangkan Susu Kerbau Jadi Keju Lunak

Dijelaskanya sebenarnya ekspor yang non tambang merupakan gambaran dari perekonomian di tingkatan masyarakat, dimana disitu ada yang kerajinan mutiara dan lainnya. Kemudian berikutnya ekspor, garam, batu kapur dan sebagaiannya.

“Ekspor NTB mengalami penurunan signigikan,” tandasnya. (cr-dev)

Komentar Anda