Nikahi Gadis Terara, Syaratnya Tanam Dua Pohon

Orif Sopyan (JANWARI IRWAN/RADAR LOMBOK)

SELONG–Merarik atau menikah merupakan hal yang sakral, dan masing-masing desa memiliki adat tertentu yang harus dipenuhi oleh seorang pria ketika hendak menikah. Seperti halnya adat yang ada di Desa Terara ketika datang melamar seorang pria, maka dia diwajibkan membawa dua bibit pohon untuk kemudian ditanam oleh warga setempat.

Sekretaris Desa (Sekdes) Terara, Lalu Parlan Hadi mengakui, program tanam bibit dua pohon yang dijalankan oleh Pemerintah Desa Terara ini merupakan syarat yang diberikan Pemdes Terara kepada seoarang pria yang akan datang melamar wanita di Desa Terara. Kedua pohon itu juga harus ditanam di pinggiran jalan sebagai amal, dan hadiah masyarakat setempat. “Pohon yang di berikan oleh pengantin pria ke pemerintah desa akan digunakan oleh masyarakat setempat ketika sudah berbuah, dan menjadi milik umum,” jelasnya.

Disampaikan, program tanam dua bibit pohon yang diterapkan oleh desa sudah berlangsung sekitar setahun lalu, dan telah disosialisasikan kepada masyarakat melalui kepala dusun masing-masing di Desa Terara, dengan tujuan buah yang dihasilkan oleh pohon itu bisa dinikmati oleh masyarakat luas.

Baca Juga :  Maling Apes, Motor yang Dicuri Ternyata Milik Polisi

“Jangan hanya laki-lakinya saja yang bisa menikmati buah dari warganya. Namun dengan adanya pohon buah yang di tanam (pengantin pria), masyarakat juga menikmati buahnya,” ungkapnya tersenyum.

Mengingat adat di Desa Terara masih kental dengan istilah roah (Begawe, red), ketika ada masyarakat yang meninggal atau sejenisnya pasti akan mencari yang namanya buah nangka dan buah pepaya sebagai makanan yang akan dihidangkan ke masyarakat luas. Keberadaan pohon yang diberikan oleh pria yang datang menikahi  gadis Terara, maka kebutuhan itu akan bisa didapatkan dengan mudah, tanpa harus mengeluarkan uang.

“Sejak kita terapkan program ini, sudah banyak pohon nangka yang diberikan oleh pria pengantin. Bahkan buahnya sudah bisa dinikmati hasilnya oleh masyarakat. Dan ternyata, begini rasanya buah pengantin itu,” candanya.

Baca Juga :  Penangan Kasus SDN 7 Terara Dipertanyakan

Sementara Camat Terara, Orif Sopyan mengatakan sangat mendukung adanya program tanam bibit dua pohon yang sudah di jalankan oleh Desa Terara. Menurutnya program ini tidak hanya bisa dimanfaatkan langsung oleh masyarakat, program ini juga sebagai bentuk kepedulian masyarakat akan pentingnya tumbuhan yang kini sudah mulai punah.

“Jadi program tanam dua pohon ini juga bisa dikatakana sebagai program penghijauan, untuk menyelamatkan wilayah yang mulai panas. Saya sangat mendukung programnya,” tegas Camat.

Tidak hanya itu, lanjut mantan Camat Jerowaru ini, semua program desa yang bentuknya untuk masyarakat luas pasti akan didukung. Apalagi saat ini Kecamatan Terara, merupakan salah satu kecamatan yang menjalankan program Sehati, atau program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM), yang tujuanya menjaga kesehatan masyarakat. (cr-wan)

Komentar Anda