Hanya saja yang menjadi perbedaanya karena petugas langsung turun ke masyarakat untuk merekrut warga yang belum memiliki SIM tersebut. “Program ini jadi kita lakukan pada sore hari sambil menunggu buka puasa, dan memang sejak awal kita sudah jadwalkan untuk melakukan itu di Lapangan Muhajirin. Karena melihat lokasinya yang representatif untuk dilakukan ujian praktik bagi masyarakat yang ingin membuat SIM,” jelasnya.
Lebih jauh disampaikan, dalam ngabuburit SIM tersebut, masyarakat tetap mengikuti berbagai tahapan pembuatan SIM. Mulai dengan mengikuti ujian teori hingga ujian praktik. “Hanya saja kita tidak lakukan di kantor. Jadi masyarakat yang sedang menunggu buka puasa bisa mengurus SIM,” jelasnya.
Hal itu dilakukan, guna memberikan kesadaran kepada masyarakat tentang begitu pentingnya melengkapi surat kendaraan saat berkendara. Mengingat saat pelaksanaan ngabuburit SIM tersebut, pihaknya juga sembari melakukan sosialisasi kepada masyarakat tentang tertib berlalulintas. “Kita juga sambil sosialisasi untuk penggunaan helm dan lain sebagainya. Karena jangan sampai alasan puasa sehingga masyarakat enggan untuk menggunakan helm. Mengingat penggunaan helem ini adalah standar utama dalam menjaga keselamatan berlalulintas,” tandasnya. (**)