NAUFAL HAMMAM, ATLET PARALAYANG BERBAKAT ASAL NTB

Bakal Tampil di Event Dunia, Siap Harumkan Indonesia

PARALAYANG: Atlet Cabor Paralayang NTB, Naufal Hammam ketika sedang melakukan latihannya beberapa waktu lalu. (IST FOR RADAR LOMBOK)

Sejumlah atlet dari berbagai latar belakang dan cabang olahraga (Cabor) asal NTB, makin banyak saja yang bermunculan prestasinya. Terbaru datang dari Cabor Aerosport atau Paralayang, yang ternyata keberadaannya cukup mengejutkan. Karena dalam waktu dekat bakal tampil di event paralayang dunia.

ATLET Cabor Paralayang, Naufal Hammam, mungkin namanya belum terdengar akrab di telinga masyarakat NTB. Namun demikian, dalam waktu dekat ternyata atlet paralayang asal NTB ini bakal memperkuat Indonesia di Paragliding Accuracy World Cup (PGAWC) seri 1 Thailand, 16 Februari nanti.

Sebelumnya, pemuda yang biasa disapa Naufal ini sudah menggeluti olahraga Paralayang sejak duduk di bangku SMP. Ketertarikannya di Cabor Paralayang dimulai dari kebiasaan orang tuanya. Ia pun selaku anak turut, serta menggeluti hobi orang tuanya tersebut.

Belakangan, Naufal yang kini sudah duduk di bangku SMA ini mulai menikmati setiap proses dan ritme Cabor Paralayang. Fasilitas latihan yang dimanfaatkan pun tersedia dengan lapang di wilayah pantai yang ada di Lombok Tengah bagian selatan, seperti Kuta, Tanjung Aan dan yang lainnya.

“Tempat tinggal saya kebetulan di Loteng. Jadi fasilitas latihan wilayah pantai selatan Loteng cukup dekat. Itulah yang sering kami manfaatkan bersama ayah,” tutur Naufal lewat pesan singkat, Kamis (9/2).

Baca Juga :  VIRAL PASUTRI ASAL JERMAN GELAR PROSESI NYONGKOLAN DI LOTIM

Pada perhelatan PGAWC seri 1 Thailand nanti, Naufal rencananya bakal turun bersama 18 atlet asal Indonesia lainnya. Terdiri dari 11 atlet putra yakni Yuda Maisa Putra, Viki Mahardika, Roni Pratama, Riszky Dharmawan, Pangeran Dirgantara Pribaya, M Ismat Padilah, Kawanda Rafif Atallah, Jafro Megawanto, Ardiansyah Mega Putra, dan Abdurahman Hidayat.

Selain atlet putra, Indonesia juga menerjunkan delapan atlet putri. Yakni Nofrica Yanti, Silviana Bebby Kumalasari, Rira Nurhakim, Rika Wijayanti, Gita Rezky, Erika Yolanda Putri, Disha Fajar Praharini, dan Aisyah Indika Desta Rahmadany. “Saya masuk di tim Indonesia. Ini kesempatan emas untuk menjadi atlet profesional,” ujar Naufal.

Menurutnya, mendapat kesempatan emas tampil di sekelas event dunia adalah hal yang sangat membanggakan. Sehingga ia pun bertekad, akan memanfaatkan kesempatan emasnya itu dengan maksimal. Setidaknya ia akan berupaya semampunya untuk mengharumkan nama indonesia di kancah dunia lewat PGAWC Seri 1 Thailand.

Adapun pada ajang PGAWC seri 1 Thailand hanya mempertandingkan satu kelas yaitu kelas ketepatan mendarat. Sementara Naufal akan turun di kategori individu dan beregu. Kejuaraan ini merupakan kejuaraan senior pertama yang diikuti Naufal. “Hasil PGAWC ini dicatat sebagai penentuan rangking dunia,” katanya.

Orang tua Naufal yang juga Sekretaris Pengprov Federasi Aerosport Seluruh Indonesia (FASI) NTB Roy Rahmanto, ini memaparkan, Naufal memang sudah berkecimpung di dunia paralayang sejak SMP. Naufal menempuh pendidikan di MIN 1 Leneng, Praya. Kemudian melanjutkan ke SMPN 1 Praya.

Baca Juga :  QORIAH JULILDANUR, ATLET TRIATHLON PEREMPUAN NTB BERBAKAT

Kini Naufal melanjutkan pendidikan di SMA Muhammadiyah 3 Batu, Malang. Di bangku SMA tersebut, Naufal memanfaatkan waktunya untuk mengasah kemampuannya di dunia olahraga Paralayang. “Dia kesana memang ingin jadi atlet profesional. Selama disana dilatih tim PON Jatim,” tuturnya.

Dijelaskannya, semenjak anaknya itu diajak untuk memperdalan kemampuan di cabor paralayang, diaebutnya memang memiliki bakat di paralayang. Dengan demikian, ia selaku orang tua terus memberikan ruang untuk berkembang. Proses itu terus di lalui dengan baik, sehingga tidak heran jika Indonesia mempercayakannya turut tampil bersama belasan atlet paralayang lainnya untuk membela Indonesia di kancah dunia.

Roy mengatakan, sebelum turun di PGAWC, tim Indonesia lebih dulu turun di 7 Thailand Paragliding Accuracy ASEAN Friendships Open (FAICAT II) – AFA Asian League 2023. Liga Asia ini berlangsung 10-14 Februari. Setelah sukses tampil di situ, Naufal kembali diboyong tampil di tingkat yang lebih tinggi. “Setelah event itu istirahat dua hari, kemudian lanjut ajang PGAWC,” tandasnya. (NASRI BOEDJANA – MATARAM)

Komentar Anda