SELONG—Bupati Lombok Timur (Lotim), Ali BD mengundang sekitar 1.200 Guru Honorer Lotim dan para operator sekolah dari Jenjang Pendidikan TK sampai dengan SMP di Suryawangi, Labuan Haji, Selasa (29/11). Para guru honorer tersebut merupakan guru yang telah mendapatkan SK bupati sebagai honorer daerah (Honda). Kegiatan ini bagian dari silaturrrahmi bupati dengan para guru honorer dan operator sekolah.
Dalam pertemuan itu, Bupati Ali berjanji akan lebih memperhatikan nasip para guru honorer kedepannya. Kesejahteraan mereka selama ini dianggap masih jauh dari kata layak. Meski menerima Honda dari daerah, namun nilainya tak seberapa. Itu tak sebanding dengan pengabdian mereka selama ini. Selain itu, keberadaaan guru Honerer yang belum diberikan SK Honda juga segera akan diupayakan.
“Saya bangga dengan anda sebagai guru honorer. Meski gaji kalian tak seberapa, tapi kalian tetap semangat bekerja,” sanjung Ali.
Selain itu, Ali mengigatkan kebereadaan guru honorer jangan sampai diperlakukan diskriminasi. Selama ini lanjutnya, banyak ditemukan sejumlah guru honorer diperlakukan tak senonoh oleh mereka yang berstatus guru PNS disekolah tempat mereka mengabdi. Mereka sering kali ditekan, bahkan hak mereka di sekolah juga sering kali di potong. “PNS jangan sampai mengambil, apalagi sampai memotong gaji guru honerer. Karena guru PNS ini gajinya sudah besar,” pinta Ali.
Sejauh ini dunia pendidikan di Lotim lanjutnya, masih bisa belum begitu maju. Padahal kemajuan pendidikan itu sendiri sangat lah penting untuk membangun indeks pembangunan manusia. Menurutnya, masalah ini terjadi disebabkan karena mereka yang berkecimpung di dunia pendidikan, sama sekali tidak memiliki visi untuk memajukan pendidikan itu sendiri. “Makanya saya bangga dengan guru honorer, kalian lah yang sebenarnya (guru),” terang dia.
Kesempatan itu, Ali juga sempat menyemprot para pegawai dan guru PNS. Dikatakan kinerja para PNS, khususnya yang ada di Lotim selama ini masih jauh dari harapan. Meski gajinya besar, namun dalam pikiran mereka selalu saja uang. “Setiap ada kegiatan dan tanda tangan, mereka selalu ada uang jalannya,” sindirnya.
Meski dengan kondisi penuh keterbatasan, dia pun berpesan agar para guru honorer Lotim tetap bisa terus bersemangat dan memiliki etos kerja yang tinggi. Dan juga lanjutnya, para guru PNS diminta agar menekan guru PNS disekolah tempat mereka mengabdi. Apalagi sampai hak mereka dipotong, itu sama sekali tidak dibenarkan. “Kita harus berbuat adil. Kasian para guru honorer ini. Anda cukup lelah. Berbuat adillah dan punya peri rasa kemanusian terhadap para guru honorer,” pesannya.
Sementara itu, Sekdis Dikpora, M. Zaini mengaku saat ini sebanyak 1.200 guru honorer Lotim yang sudah mendapatkan SK Honda dari bupati. Namun jumlah itu masih sedikit, karena jumlah guru honorer di Lotim jumlahnya sekitar kurang lebih 800. Itu belum ditambah dengan keberadaan para operator sekolah. “Mereka yang ada di acara silaturrahmi ini, para guru honorer yang sudah mendapatkan SK bupati dan operator. Tapi ada juga sebagian yang belum mendapatkan SK bupati,” terangnya.
Saat ini lanjutnya, Pemda Lotim akan terus memperjuangkan nasib para guru honorer, termasuk operator sekolah yang belum mendapatkan SK bupati. Namun karena keterbatasan anggaran, proses pemberian SK akan dilakukan secara bertahap. Sahingga dalam kegiatan ini, para guru honorer yang diundang dilakukan secara terbatas. “Ini semua komitmen bupati dalam memperjuangkan guru honor. Sementara terkait SK Bupati untuk kesejahteraan guru honor, kita akan menunggu anggaran,” pungkas Zaini. (lie)