Nasib Bypass Lembar-Kayangan “Menggantung”

Basuki tidak mempersoalkan biaya yang akan menguras APBN cukup besar. Namun efisiensi menjadi hal paling utama. “Jadi bukan hanya menghubungkan wilayah saja, tapi juga untuk pengembangan wilayah yang dilintasi,” terangnya.

Pengembangan wilayah yang dimaksud, terkait dampak ekonomi bagi masyarakat. Sehingga bukan hanya menghubungkan wilayah dari Lembar ke Kayangan saja, tetapi aktivitas perekonomian bisa meningkat jika jalan bypass tersebut dibangun.

Baca Juga :  Usai MTQ, PJU Bypass Sengaja Dimatikan

Diperkirakan, penyusunan FS bisa tuntas tahun ini. Mengingat, proses FS hingga saat ini masih belum masuk pada hal-hal tekhnis. “Kalau FS sudah OK, termasuk kajian ekonominya, didesain dulu DED-nya. Nanti kan harus ada juga pengeboran, pondasinya,” kata Basuki.

Baca Juga :  Tiang Listrik dan Penanda di Bypass BIL Hilang?

Apabila FS sudah tuntas dan DED selesai, Pemerintah daerah (Pemda) diminta untuk mempersiapkan lahan. Pemerintah pusat tidak akan mengurus pembebasan lahan. “Pemda  nanti kalau sudah selesai FS, siapkan lokasi. Lakukan pembebasan lahan,” ucapnya.

Komentar Anda
1
2
3
4