Nakes di Loteng Desak Polisi Usut Dugaan Pemotongan Dana Kapitasi

SERAHKAN: Para nakes saat hearing sembari menyerahkan bukti dugaan pemotongan dana kapitasi di Polres Lombok Tengah, Rabu (19/10). (M Haeruddin/Radar Lombok)

PRAYAPuluhan tenaga kesehatan (nakes) yang bertugas di Puskesmas Ganti Kecamatan Praya Timur mendatangi Polres Lombok Tengah, Rabu (19/10). Kedatangan mereka didampingi Aliansi Pemuda Peduli Penegakan Hukum (APPPH) NTB ini untuk menanyakan terkait laporan yang mereka sudah layangkan terkait pemotongan dana kapitasi yang mereka alami.

Selain itu, para nakes juga datang sembari memberikan bukti tambahan terkait dugaan pemotongan dana kapitasi. Dengan sudah diserahkannya bukti itu, para nakes berharap agar aparat melakukan penindakan tegas terhadap oknum yang diduga telah memotong anggaran yang sedianya menjadi hak nakes itu. Agar para nakes bisa mendapatkan apa yang sudah menjadi hak mereka. “Kami datang dengan satu tujuan karena kami ingin menyampaikan adanya dugaan pemalsuan tandatangan dan dugaan pemotongan dana kapitasi. Seperti teman-teman yang S1 seharusnya dapat dana kapitasi Rp 891.000, tapi malah dapat Rp 500.000. Harapan kami dari Puskesmas Ganti agar diusut tuntas, biar kami mendapatkan keadilan,” ungkap salah seorang nakes yang meminta namanya tidak disebutkan saat berada di Polres Lombok Tengah, Rabu (19/10).

Pendiri LSM Suaka NTB, Lalu Tajir Syahroni dalam kesempatan itu menegaskan, pihaknya turut terlibat dalam memperjuangkan nasib para nakes yang diduga diperlakuan zalim oleh atasannya. Terlebih pihaknya melihat adanya adanya aroma busuk dan mau main dalam kasus dugaan pemotongan yang dilakukan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab agar kasus ini tidak diusut. “Makanya saya masuk untuk mencegah terjadinya intervensi penanganan kasus ini oleh penguasa dan kami datang untuk memberikan dukungan kepada penyidik agar menindak pelaku kejahatan yang tesetruktur tanpa pandang bulu dan tidak mendapat intervensi dari siapapun,” tegasnya.

Tajir menambahkan, selama ini tidak jarang para nakes ini malah menjadi korban, sementara di sisi lain jika ada pelayanan buruk mereka selalu disalahkan. Sangat ironis jika ada orang yang diduga memotong apa yang menjadi hak mereka. “Bagaimana mau mengharapkan pelayanan bagus kalau upahnya saja tidak dikasih atau dimanipulasi. Alangkah zalimnya atasan mereka yang tega mengurangi,” terangnya.

Senada disampaikan Apriandi Abdi Negara, pihaknya dari APPPH NTB  bersama NGO datang mendampingi para nakes untuk mendukung pihak kepolisian dalam hal menegakan hukum di Lombok Tengah, tidak pandang bulu atau kedudukan yang sama di hadapan hukum. “Maka kami hadir untuk mempertanyakan laporan dugaan pemotongan dana kapitasi Puskemas Ganti,” terangnya.

Di satu sisi, keberanian para nakes untuk membongkar dugaan pungutan ini harus juga mendapat atensi dari kepolisian. Terlebih para nakes sudah menyerahkan berbagai barang bukti terkait dengan dugaan pemotongan itu. “Kami juga akan melapor ke LPSK untuk melindungi korban (nakes) apalagi ini melawan kekuasaan di daerah ini yang tentu rentan terhadap intimidasi,” jelasnya.

Kanit Tipikor Satreskrim Polres Lombok Tengah, IPDA I Wayan Gede Sumarsana menanggapi, dugaan pemotongan dana kapitasi dan manipulasi berupa pemalsuan tandatangan ini sudah ditindaklanjuti. Bahkan beberapa saksi juga sudah diklarifikasi untuk memperjelas permasalahan ini. “Perlu kami jelaskan bahwa kami sudah melakukan pemeriksaan lima nakes, salah seorang diantaranya adalah bendahara penerimaan. Kami juga sudah minta dokumen dari 2019-2021. Selanjutnya kami akan melakukan koordinasi dengan Inspektorat terkait adanya dugaan pemotongan dana kapitasi ini,” terangnya.

Di satu sisi, pihaknya juga dalam waktu dekat akan memerisksa para nakes yang diduga menjadi korban pemotongan. Bahkan pihaknya memastikan penyidik akan melakukan jemput bola untuk menangani persoalan ini. “Kami akan periksa nakes lain yang diduga dipotong dana kapitasinya. Tapi ada 123 nakes di sana (Puskesmas Ganti, red) kalau diizinkan mungkin kami akan periksa di Polsek saja untuk jemput bola agar nakes tidak terlalu jauh ke Polres dan minggu ini kami lakukan pemeriksaan,” ungkapnya di hadapan para nakes. (met)

Komentar Anda