MATARAM–Kisruh akhir percintaan Kaesang Pangarep dengan Felicia Tissue masih berlanjut. Pihak Nadya Arifta, perempuan yang dikabarkan kekasih baru Kaesang Pangarep itu angkat bicara soal sindiran ibunda Felicia, Meilia Liu di media sosial.
Nadya melalui paman sekaligus kuasa hukumnya, Firdaus Oiwobo, menyayangkan aksi Meilia yang diduga menyindirnya. “Keponakan kami (Nadya, red) ada beberapa kali diduga di-bully oleh mantan pacar Kaesang,” kata Firdaus, kuasa hukum Nadya Arifta dalam kanal Beepdo di YouTube, Selasa (9/3).
Firdaus juga mengatakan bahwa ibunda Felicia merasa sebagai majikan dan menyebut Nadya sebagai karyawan. Padahal, kata dia, Nadya bekerja di perusahaan Kaesang Pangarep, dan tidak ada hubungannya dengan Felicia Tissue. “Kalau mereka merasa cocok, berjodoh ataupun menjalin hubungan, itu di luar profesionalisme pekerjaan,” tegasnya dalam pemberitaan JPNN yang dikutip Radar Lombok.
Dia juga menyayangkan ibunda Felicia Tissue yang menautkan akun media sosial Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam setiap unggahan di media sosial. “Sebenarnya enggak ada kaitannya (dengan Jokowi, red),” ujar Firdaus.
Seperti diketahui, Kaesang Pangarep dikabarkan putus dari Felicia Tissue karena kehadiran Nadya Arifta. Hal itu membuat berang ibunda Felicia, Meilia Liu.
Meilia Liu tak terima anaknya dicampakkan oleh putra bungsu Jokowi itu. Dia menyebut Kaesang lupa dengan janji akan menikahi Felicia. Kaesang Pangarep sendiri telah memberikan klarifikasi mengenai kandasnya hubungan dia dan Felicia Tissue.
Melalui video berisi klarifikasi, Senin (8/3/2021), Kaesang mengatakan bahwa dirinya sudah mengakhiri hubungan asmaranya dengan Felicia pada Januari 2021. “Aku sebenarnya sudah ngomong untuk mengakiri hubungan ini di pertengahan bulan Januari,” kata Kaesang dalam video itu.
Sementara itu, orang tua Nadya yang ditemui wartawan Radar Lombok di salah satu perumahan di Sandik, Lombok Barat, Senin (8/3/2021) belum bersedia memberi komentar apapun.
Nadya Arifta lahir di Lombok, Provinsi NTB pada 3 Agustus 1997. Ayahnya Tasrif berasal dari Desa O’o, Kecamatan Donggo, Kabupaten Bima. Sementara, ibunya Sri Rahmawati berasal dari Desa Sambori, Kecamatan Lambitu, Kabupaten Bima. Saat ini orang tuanya tinggal di salah satu perumahan di Desa Sandik, Lombok Barat. (JPNN/sal)
