PRAYA – Dalam rangka memeriahkan perayaan Natal dan Tahun Baru di Mandalika, PT IDC selaku pengelola kawasan bersama MyLombok Magazine akan menghadirkan MyLombok Street Food Festival.
Acara ini akan berlangsung selama empat hari penuh, mulai 25-28 Desember 2024, di Bazaar Mandalika yang berada di kawasan The Mandalika Desa Kuta Kecamatan Pujut.
PGS. General Manager The Mandalika Wahyu M. Nugroho bahwa festival MyLombok Street Food Festival ini dirancang untuk dinikmati oleh seluruh masyarakat dan wisatawan, menyuguhkan berbagai sajian kuliner makanan dan minuman terbaik, juga menampilkan produk-produk ramah lingkungan. “Tidak hanya itu, pengunjung juga akan dimanjakan dengan beragam hiburan menarik, seperti penampilan musik, area bermain anak, pameran seni, wish tree, dan photo booth,” ungkap Wahyu M. Nugroho, Kamis (19/12).
MyLombok Street Food Festival bertujuan untuk mempromosikan keanekaragaman kuliner dan budaya Lombok. Kegiatan ini merupakan upaya ITDC untuk meningkatkan daya tarik The Mandalika dan memeriahkan liburan akhir tahun dengan memadukan cita rasa lokal, kreativitas, dan hiburan. “Festival yang akan berlangsung setiap hari mulai pukul 17.00 hingga 22.00 WITA ini, menghadirkan suasana malam yang hangat, dimana pengunjung dapat menikmati cita rasa khas Lombok yang disajikan,” jelasnya.
Sebagai dari komitmen berkelanjutan lingkungan, ITDC bersama MyLombok Street Food Festival juga akan menerapkan kebijakan bebas plastik.
Para pelaku kuliner didorong untuk menggunakan bahan ramah lingkungan seperti kantong kertas, piring kertas, dan peralatan makan dari kayu. Selain itu, seluruh transaksi selama festival akan dilakukan secara non tunai menggunakan sistem mesin EDC, yang mendukung efisiensi dan transparansi selama festival berlangsung. “Kami berharap MyLombok Street Food Festival dapat menjadi festival tahunan yang menarik ribuan pengunjung, sekaligus memperkenalkan pesona The Mandalika, Lombok kepada dunia.
Dengan kehadiran festival ini, diharapkan para pengunjung tidak hanya menikmati makanan dan hiburan, tetapi juga membawa pulang kesan mendalam tentang budaya dan semangat keberagaman di Lombok khususnya,” tutupnya. (met)