
MATARAM — Pemerintah Provinsi (Pemprov) Nusa Tenggara Barat (NTB) menargetkan 100 ribu penonton pada ajang Motorcross Grand Prix (MXGP) Selaparang Lombok, yang akan digelar di Sirkuit Eks Bandara Selaparang, Kota Mataram, pada 1-3 Juli 2023 mendatang.
“Kalau kami targetkan 100 ribu (penonton MXGP Mataram), karena kita lihat akomodasi dan transportasi tidak terlalu sulit di sini,” ungkap Koordinator Lapangan MXGP 2023, dr H Lalu Herman Mahaputra, atau akrab disapa dokter Jack, usai menghadiri rapat koordinasi (Rakor) MXGP di Mataram, kemarin.
Target 100 ribu penonton di perhelatan MXGP Mataram kata dokter Jack, tidak muluk-muluk. Kota Mataram sudah didukung dengan sejumlah fasilitas. Mulai dari ketersediaan akomodasi hotel yang cukup dan transportasi yang memadai. Serta akses menuju Sirkuit Eks Bandara Selaparang juga tidak terlalu sulit. “Tiket sudah mulai dijual, tapi berapa persen yang terjual, saya belum tahu. Karena itu jadi urusan cartens,” ujarnya.
Nantinya tribun untuk penonton MXGP 2023 akan dibagi menjadi dua, yakni barat dan timur. Grandstand di barat dekat apron diperuntukkan untuk calon penonton VIP dan VVIP. Kemudian sebelah timur untuk penonton kelas festival. “Itu lebih banyak porsinya mungkin 1 banding 3,” sebutnya.
Sementara sampai saat ini progres pembangunan Sirkuit Eks Bandara Selaparang baru sekitar 25 persen. Total panjang sirkuit yang akan dibangun mencapai 1,6 km, dengan lahan seluas 51.750 meter persegi, dan obstacle sekitar 17 rintangan.
“Sampai saat ini progres 25 persen. Kita sama-sama liat rundown, dan berharap sampai dengan H-1 itu sudah selesai. Kita masih mengumpulkan material total luas lahan dari angkasa pura 65 hektare, panjang runway 2,2 km. Kita pakai seperempatnya untuk lane sirkuit,” terangnya.
Terkait dengan apakah ada catatan trek master. Dr Jack memastikan tidak banyak kendala yang dialami dalam pembangunan Sirkuit Eks Bandara Selaparang. Untuk material tanah, diambi dari lokasi setempat, sehingga progres pembanguna sirkuit diharapkan jauh lebih cepat.
“Sudah datang kemarin, dan saya dengan Kadis PUPR juga sudah mengecek. Insyaallah hari ini mereka juga cek di lapangan,” ucapnya.
Sementara Sekretaris Daerah (Sekda) NTB, H Lalu Gita Ariadi mengaku optimis target 100 ribu penonton pada event MXGP Mataram yang akan dihelat pada 1-3 Juli 2023 mendatang, akan tercapai. Optimisme ini bukan tanpa alasan, mengingat akses dan akomodasi ke Sirkuit Eks Selaparang juga lebih mudah.
“Target 100 ribu penonton di Eks Bandara Selaparang didukung dengan arena yang luas, dan aksesibilitas yang gampang. Sehingga penonton bisa dengan senang hati mengakses (menonton) event ini (MXGP Mataram),” katanya.
Berbagai upaya mulai dipersiapkan untuk mensukseskan event kelas Internasional itu. Salah satunya meminta pelaku pariwisata membidik pasar-pasar yang tidak ada kendala aksesibilitasnya. Seperti Jawa Timur yang memiliki komunitas atau penggemar otomotif, maka daerah tersebut mesti digarap.
“Mereka bisa overland dari Tanjung Perak maupun Banyuwangi, Ketapang atau Probolinggo dan Djuanda, sehinga gampang sekali mereka untuk sampai di Lombok,” katanya.
Demikian juga dengan daerah yang besar penduduknya seperti Jawa Barat dan Jawa Tengah. Sudah ada tol, sehingga overland penonton lebih gampang, dan tidak ada kendala. Termasuk pangsa pasar di luar negeri sudah ada Malaysia dan Singapura. Itu bisa menjadi target grup dari promosi event yang digelar di NTB.
“Dukungan dari tim teknis dan dukungan dari TNI sesuai dengan tugas dan peran masing-masing. Kemudian beberapa panitia yang terlibat. Seperti ketersediaan listrik, dan jaringan. Karena event ini bertaraf internasional. Sehingga sudah ada komitmennya,” jelasnya.
Sebagai tuan rumah dalam perhelatan akbar ini, Pemerinta Kota Mataram juga diharapkan mampu menghadirkan side event dan berbagai produk UMKM, serta situasi yang aman dan kondusif. Tujuannya supaya wisatawan merasa nyaman, layaknya rumah sendiri. Mengingat tamu-tamu ini akan menginap di Kota Mataram.
“Pemprov NTB sendiri akan road show ke berbagai daerah di Lombok. Misalnya kalau penginapan di Senggigi (Lobar) penuh, artinya kegiatan MXGP ini bisa menggerakkan ekonomi, sentra kerajinan, UMKM dan restoran yang tersebar di Lobar. Demikian juga Lombok Tengah, kita juga minta pembinaan bagaimana memberikan kenyamanan, dan atraksi serta kondusifitas daerah, supaya tamu yang datang merasa seperti di rumah sendiri,” pungkas Sekda. (cr-rat)