MATARAM – Balap motocross dunia atau MXGP seri Lombok tahun ini akan digelar di eks Bandara Selaparang, Kota Mataram. Karena berlangsung di Kota Mataram, penyelenggara diminta untuk memperbanyak melibatkan warga lokal. Terutama warga di sekitar eks Bandara Selaparang agar mendapatkan manfaat dari ajang internasional tersebut. ‘’Event ini harus bisa memberikan kontribusi lebih kepada masyarakat sekitar,’’ ujar Wakil Ketua DPRD Kota Mataram, Abd Rachman di Mataram.
Penyelenggara diminta berkoordinasi dengan kepala lingkungan, kelurahan dan kecamatan. Seperti di sekitar eks Bandara Selaparang terdiri sekitar empat lingkungan. Karenanya, penyelenggara harus memprioritaskan masyarakat sekitar untuk diutamakan. ‘’Ini tanpa mengurangi keterlibatan seluruh masyarakat di Kota Mataram ini,’’ katanya.
Keterlibatan warga sekitar seperti untuk pedagang kaki lima (PKL) setempat yang harus dilibatkan. Kemudian diberikan akses lokasi untuk tetap berjualan. Sementara dari informasi yang dia peroleh, panitia melibatkan sejumlah generasi dari kelurahan. ‘’Saat ini memang ada informasi yang saya dapat mereka generasi mudanya dilibatkan dari masing-masing kelurahan,’’ ungkapnya.
Untuk mencapai tujuan tersebut. Banyak hal yang harus didiskusikan antara pemerintah dan penyelenggara MXGP. Tujuannya agar penyelenggaraan MXGP bisa berjalan sesuai dengan perencanaan. ‘’Saya pikir itu nanti akan didiskusikan lebih lanjut antara penyelenggara dengan pemerintah,’’ imbuhnya.
Namun sampai dengan saat ini, pihaknya belum mendapat gambaran soal penataan venue di eks Bandara Selaparang. Tata letak venue MXGP secara keseluruhan kata dia perlu diketahui. Seperti untuk lokasi podium, penonton, PKL, UMKM dan lainnya. ‘’Ini kan event kelasnya internasional dan sebentar lagi pelaksanaannya kurang dari tiga pekan. Tentunya ini membutuhkan persiapan yang tidak sedikit. Apa karena lay out lokasi acara belum dikeluarkan atau belum siap. Tapi paling tidak, lay out-nya sudah bisa disosialisasikan kepada pemerintah kota mataram dengan pihak terkait. Kan kita perlu tahu di mana nanti PKL-nya dan lain sebagainya. Kalau konser musik saja sudah tahu kita di mana tempat parkir dan lainnya,’’ terangnya.
Dengan tenggat waktu yang semakin mepet. Sosialisasi penyelenggaraan MXGP juga dinilai masih kurang. Karena belum banyak baliho dan sejenisnya yang terpasang di Kota Mataram. Sementara MXGP bukan kegiatan biasa dan harus terlaksana dengan sukses. ‘’Ini yang kami bilang. Jangan sampai kita di lokasi acara tidak kelihatan apa yang dilakukan nantinya. Memang kalau pamplet promosi itu banyak media yang bisa kita gunakan. Banyak lokasi strategis yang bisa ditempatkan. Tapi paling tidak gaungnya untuk di Kota Mataram sendiri terutama masyarakat sekitar sudah mendapat informasi,’’ katanya.
Politisi Gerindra ini juga mengingatkan, kegiatan kelas dunia tersebut jangan sampai meninggalkan sampah yang menumpuk. Penanganan sampah utamanya di lokasi penyelenggaran harus menjadi atensi Pemerintah Kota (Pemkot) Mataram untuk menjalin koordinasi dan komunikasi dengan penyelenggara. ‘’Nanti itu harus dikoordinasikan lebih lanjut juga dalam rangka suksesi pelaksanaan MXGP ini bisa berjalan dengan baik dan maksimal,’’ jelasnya. (gal)