GIRI MENANG – Bupati Lombok Barat H. Fauzan Khalid belum menerima hasil assessment ratusan pejabat dari tim assessor Universitas Mataram hingga kemarin. Akibatnya, pekerjaan Badan Pertimbangan Jabatan dan Pangkat (Baperjakat) terganggu. Sebab bagaimanapun hasil assessment menjadi acuan dalam penempatan pejabat oleh Bupati. “Tetapi rencananya hari ini mau diserahkan. Nanti kita lihat,” ungkap Sekretaris Daerah Lobar H. Moh. Taufiq usai mengikuti sidang paripurna DPRD Lobar kemarin.
Sekda optimis bisa melakukan pemetaan pejabat berdasarkan Perda Organisasi Perangkat Daerah (OPD) baru dalam dua minggu ini agar mutasi bisa dilaksanakan 30 Desember mendatang, atau juga diundur hingga 3 Januari 2017. “Jadi kemungkinan mutasi itu bisa 30 Desember atau juga diundur 3 Januari. Semoga saja bisa cepat selesai,” terangnya.
Ditegaskannya, dalam penempatan pejabat tidak ada yang namanya permainan uang ataupun titipan. Semua berdasarkan hasil assessment, job fit dan evaluasi kinerja yang ada. “Karena kalau kita salah menempatkan, yang rugi itu kita. Tidak ada titip-titipan seperti itu. Silahkan saja melakukan lobi-lobi. Tetapi dalam penempatan pejabat, kita tetap mengacu pada hasil yang ada,” jelasnya.
Dengan nantinya dilakukan mutasi pada 30 Desember atau 3 Januari tambah Taufiq, akan terlihat jabatan eselon II mana saja yang masih lowong. Untuk jabatan eselon III dan IV diupayakan terisi semua pada mutasi pertama. Untuk jabatan eselon II yang lowong akan dilakukan pengisian dengan seleksi terbuka. Pejabat eselon III yang memenuhi syarat dan sudah assessment dipersilakan ikut seleksi terbuka. “Jadi nanti selama jabatan eselon II itu lowong, kita akan isi dengan PLT (Pelaksana Tugas), kemungkinan PLT-nya 1,5 bulan baru kemudian kita isi berdasarkan hasil seleksi terbuka,” tandasnya. (zul)